REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pemanfaatan teknologi nuklir untuk solusi energi di Indonesia semakin dekat.
Dalam waktu dekat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI segera mewujudkan laboratorium pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Serpong.
Laboratorium PLTN --yang sudah masuk dalam penganggaran-- ini bakal menjadi pusat edukasi pemanfaatan nuklir sebagai solusi energi di negeri ini.
Bahkan detail engineering design (DED), uji tapak sudah dilakukan termasuk uji visibilitas. Sehingga tahun 2016 pembangunan laboratorium ini sudah bisa dimulai.
Dengan laboratorium ini, harapannya dapat memberikan pemahaman bahwa nuklir aman, efisien dan bermanfaat bagi pemenuhan kesejahteraan masyarakat.
“Ini yang penting, edukasi dan pemahaman,” ujar Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Muhammad Nasir saat menghadiri Dies Natalis Unnes, di Semarang, Senin (30/3).
Ia bahkan mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan munculnya penolakan dari masyarakat terkait pengembangan teknologi nuklir ini.
Nasir menegaskan siap menjelaskan dan memberikan pemahaman, jika teknologi nuklir sudah menjadi kebutuhan bagi dunia, bukan hanya Indonesia.
Kalau Indonesia tidak cepat memanfaatkannya, maka akan tertinggal dan terbelakang dalam pemenuhan energi. Sebab jika kalah cepat, Bangladesh dan Vietnam sudah siap membangun pembangkit nuklir.
Terkait hal ini pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Perencanan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengecek ulang lokasi PLTN di Bangka Belitung maupun Jepara.
Nasir menambahkan, solusi energi juga sangat penting bagi Jawa Tengah. Ini ditunjukkan gubernur yang menginginkan terwujudnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Batang.
Makanya masyarakat harus mendukung keinginan gubernur dalam melakukan pembangunan dan pengembangan sumber energi berbahan bakar batu bara ini.
Tanpa ada dukungan dari masyarakat, solusi bagi persoalan energi di Jawa Tengah ini tidak akan terwujud. “Makanya masyarakat dan wartawan juga dukung gubernur dalam pembangunan PLTU Batang ini,” tegasnya.