Senin 30 Mar 2015 20:25 WIB

Polri Berencana Cekal Denny Indrayana

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana (kiri) didampingi sejumlah kuasa hukum memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/3).  (Republika/Agung Supriyanto)
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana (kiri) didampingi sejumlah kuasa hukum memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri berencana melakukan pencekalan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi program pembayaran paspor secara elektronik di Kemenkumham, Denny Indrayana. Polri menyebut rencana pencekalan masih dalam tahap perumusan.

"Untuk DI, memang ada rencana pencekalan. Suratnya sedang dibuat, kalau sudah jadi, akan segera dikirim ke imigrasi," kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Rikwanto, di Jakarta, Senin.

Menurut Rikwanto, surat permintaan pencekalan sedang dibuat pihak Polri, untuk selanjutnya akan dikirimkan kepada pihak Ditjen imigrasi. Rikwanto mengatakan Denny akan dipanggil kembali untuk diperiksa terkait penyidikan kasus tersebut. Meski demikian, pihaknya belum mengatakan kapan pemanggilan itu dijadwalkan.

"Pemeriksaan minggu lalu belum selesai. Nanti dalam waktu dekat, DI akan diperiksa kembali," katanya.

Pada Selasa (24/3) malam, penyidik Bareskrim menetapkan status tersangka terhadap Denny dalam kasus ini. Peningkatan status Denny itu ditetapkan setelah gelar perkara. Ia dijerat dengan Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 KUHP Tentang Penyalahgunaan Wewenang.

Kemudian pada Jumat (27/3), Denny memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa. Ia dicecar 17 pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Polri. Penyidik tidak menahan Denny meski berstatus tersangka. Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu diperiksa selama lebih dari lima jam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement