REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian Soerjono mengatakan, komponen bagi mobil premium memang masih sulit diproduksi di Indonesia. Pasalnya, pemilihan dan pengawasan komponen bagi mobil premium sangat ketat.
"Mobil premium memang sangat berhati-hati dan teliti dengan komponen, sehingga sulit menentukan TKDN-nya," ujar Soerjono ketika ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (30/3).
Menurut Soerjono, mobil premium memang sulit menggunakan komponen lokal. Akan tetapi, mobil premium biasanya memiliki kelebihan yakni hemat energi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk memproduksi mobil Low Cost Green Car (LCGC).
"Kita harus memproduksi mobil-mobil dengan konsumsi bahan bakar rendah sehingga ada penghematan energi," ujar Soerjono.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong agar perusahaan otomotif Eropa dapat membangun pabrik di Indonesia. Pasalnya, selama ini perusahaan otomotif asal benua biru tersebut hanya membuka assembly saja dan lebih banyak membangun pabrik di Thailand.