Selasa 31 Mar 2015 01:28 WIB

TNI Siap Buru Teroris, Ini Tanggapan Mabes Polri

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erik Purnama Putra
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS.
Foto: Antara
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah mewanti-wanti agar gembong teroris Santoso menyerahkan diri jika tidak mau mati. Moeldoko mengeluarkan peringatan itu menyikapi latihan perang gabungan TNI di Poso, yang selama ini diduga menjadi basis teroris.

Pernyataan Moeldoko tersebut mendapat dukungan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang menyatakan, TNI juga dapat ikut memburu teroris asal seizin Polri. Kepala Bagian Penerangan Mabes Polri Kombes Rikwanto merespon datar pernyataan dua orang penting di negeri ini.

Menurut dia, TNI tidak sedang memburu teroris. Mereka hanya melakukan latihan perang di Poso. “Di sana latihan PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat),” ujar Rikwanto melalui pesan singkat kepada Republika, Senin (30/3).

Sebelumnya, Rikwan pernah mengatakan, pemberantasan terorisme harus dilakuan secara bersama-sama termasuk dengan TNI. Kendati demikian, pemberantasan terorisme harus sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Anton Charliyan menyatakan, hingga saat ini, Poso tetap menjadi sasaran operasi Polri dalam memburu kelompok teror. Pasalnya, di Poso sendiri masih ada gerakan-gerakan yang mengganggu keamanan dari mulai zona rawan hingga paling rawan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement