REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan Publik Fakultas ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kesenjangan ekonomi dapat menimbulkan disintegrasi NKRI.
Menurutnya pemerintah Joko Widodo harus melakukan langkah konkret untuk mengatasi masalah kesenjangan ekonomi, khusunya antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.
Jika tidak segera diminimalisir melalui revitalisasi pembangunan Indonesia timur dan umumnya luar jawa, bukan tidak mungkin ancaman disintegrasi menjadi masalah serius Indonesia 10 tahun kedepan.
"Saya berharap pemerintahan Joko Widodo memiliki peta jalan yang terang untuk menuntaskan masalah ini, khususnya tahapan perbaikan pembangunan di timur Indonesia, agar potensi kesenjangan semakin mengecil," ujarnya kepada Republika, Senin (30/3).
Dahnil melanjutkan, selain ketidakpastian ekonomi karena kebijakan BBM fluktuatif. Fakta lain yang perlu diantisipasi bagi kepentingan ekonomi dan politik Indonesia dalam jangka panjang adalah kesenjangan ekonomi Indonesia yang semakin lebar.
Ia mengatakan, Indeks Gini indonesia yang semakin buruk dari 0,41 kemudian menjadi 0,42 dan ada potensi besar akan mengalami perlebaran lagi sekitar 0,43 menjadi ancaman tersendiri yang harus menjadi perhatian pemerintahan Joko Widodo.