Selasa 31 Mar 2015 15:38 WIB

Australia Tegaskan tak Ada Boikot Pariwisata ke Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Foto: Reuters
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson menyatakan Australia tak akan memboikot pariwisata di Indonesia. Isu boikot ini sebelumnya muncul setelah pemerintah memutuskan akan mengeksekusi mati dua narapidana narkoba asal Australia.

"Tidak ada boikot pada pariwisata turis Australia ke Bali dari pemerintah. Masyarakat Australia bebas berwisata ke mana pun mereka mau. Mereka akan mempertimbangkan Bali jadi salah satu opsi," kata Paul usai menemui Wapres JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (31/3).

Menurut dia, pilihan lokasi pariwisata bergantung pada masing-masing individu. Sehingga, kondisi saat ini pun tak akan mempengaruhi wisata di Indonesia. "Ini lebih pada pilihan individu masing-masing apakah mau wisata ke Bali atau tidak," kata dia.

Deputi Sekretariat Wapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar, mengatakan pemerintah Indonesia pun saat ini tengah memprioritaskan pembangunan pariwisata. Meskipun potensi Indonesia di bidang pariwisata sangat baik, namun pelayanan turis dalam bidang ini masih kurang.

"Hospitality industry ini kita masih kurang, jadi pak Wapres minta apakah mungkin Australia menawarkan on the job training," kata Dewi.

Seperti diketahui, wacana pemboikotan wisata ke Bali oleh warga Australia mulai muncul setelah adanya pemberitaan eksekusi mati terhadap dua warganya. Bahkan, hubungan kedua negara sempat menegang.

Pemerintah Australia pun berulang kali mendesak dan menekan pemerintah Indonesia agar membatalkan eksekusi mati terhadap dua warganya. Hingga kini, eksekusi mati terhadap dua narapidana asal Australia itu pun belum dijalankan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement