Selasa 31 Mar 2015 17:53 WIB
WNI Gabung ISIS

Pengamat: ISIS Jadi Jalan Pintas Bagi NII

Demo anti-Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta.
Foto: Antara
Demo anti-Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik internasional Asrudin Azwar menengarai Negara Islam Irak dan Suriah dijadikan jalan pintas kelompok-kelompok di Tanah Air yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.

"Di Indonesia ada gerakan Islam fundamentalis yang menginginkan berdirinya negara Islam misal HTI dan NII. Bisa jadi anggota HTI dan NII ingin cepat mewujudkan negara Islam, dan mereka melihat ada harapan mendirikan negara Islam melalui ISIS," kata Asrudin Azwar dalam diskusi bertajuk "Meningkatkan Ketahanan Nasional Dalam Menangkal Bahaya ISIS" di Jakarta, Selasa (31/3).

Menurut Asrudin, kelompok pendukung ISIS di Indonesia melihat ada momentum bergabung dengan kelompok ISIS di Irak dan Suriah, agar cita-cita mendirikan negara Islam cepat terwujud. "Apalagi ada berita simpatisan ISIS diimingi uang besar jika mau berjuang di sana," jelas dia.

Selain itu Asrudin menilai tumbuhnya kelompok pendukung ISIS di tanah air lantaran absennya peran negara, dalam menyikapi akumulasi gerakan radikalisme yang pernah terjadi sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement