REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori berpendapat, pencabutan kewarganegaraan WNI yang ikut ISIS tidak benar. Sebab, pencabutan itu bukan hanya berdampak untuk mereka yang bergabung, tapi juga menyangkup hajat hidup banyak orang.
"Saya kira itu menyangkup hajat hidup orang banyak, bukan cuma mereka yang gabung ISIS," kata Syaiful kepada ROL, Selasa (31/3).
Ia mengatakan pemerintah juga harus bertanggung jawab kepada rakyatnya. Orang yang gabung ISIS juga memiliki keluarga atau anak yang harus diperhatikan. Menurutnya, jika wacana itu dilaksanakan patut dipertanyakan bagaimana nasib orang-orang di sekitarnya.
Sebab, ia mengungkapkan tak serta merta mereka yang bergabung ISIS karena faktor ideologi saja. Kemungkinan besar alasan ekonomi juga kuat mempengaruhi. Karenanya, kehidupan ekonomi keluarganya selanjutnya bisa terdampar.
Selain permasalahan ekonomi, politikus PKB ini juga menyebutkan pemerintah juga harus pertimbangkan kondisi psikologis keluarga WNI yang gabung organisasi radikal itu. Pemerintah perlu memikirkan kembali solusi penanganannya.
Sebelumnya Kementerian Agama mewacanakan penanganan ISIS dilakukan dengan pencabutan kewarganegaraan. Sebab ISIS dinilai sudah membahayakan keutuhan NKRI.