Selasa 31 Mar 2015 17:59 WIB
WNI Gabung ISIS

Pencabutan Kewarganegaraan WNI yang Ikut ISIS tak Tepat

Rep: C26/ Red: Karta Raharja Ucu
Gerakan ISIS
Foto: VOA
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori berpendapat, pencabutan kewarganegaraan WNI yang ikut ISIS tidak benar. Sebab, pencabutan itu bukan hanya berdampak untuk mereka yang bergabung, tapi juga menyangkup hajat hidup banyak orang.

"Saya kira itu menyangkup hajat hidup orang banyak, bukan cuma mereka yang gabung ISIS," kata Syaiful kepada ROL, Selasa (31/3).

Ia mengatakan pemerintah juga harus bertanggung jawab kepada rakyatnya. Orang yang gabung ISIS juga memiliki keluarga atau anak yang harus diperhatikan. Menurutnya, jika wacana itu dilaksanakan patut dipertanyakan bagaimana nasib orang-orang di sekitarnya.

Sebab, ia mengungkapkan tak serta merta mereka yang bergabung ISIS karena faktor ideologi saja. Kemungkinan besar alasan ekonomi juga kuat mempengaruhi. Karenanya, kehidupan ekonomi keluarganya selanjutnya bisa terdampar.

Selain permasalahan ekonomi, politikus PKB ini juga menyebutkan pemerintah juga harus pertimbangkan kondisi psikologis keluarga WNI yang gabung organisasi radikal itu.‎ Pemerintah perlu memikirkan kembali solusi penanganannya.

Sebelumnya Kementerian Agama mewacanakan penanganan ISIS dilakukan dengan pencabutan kewarganegaraan. Sebab ISIS dinilai sudah membahayakan keutuhan NKRI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement