Selasa 31 Mar 2015 18:29 WIB

Pemerintah Diminta tak Buat Kebijakan yang Buat Rakyat Terasing

Rep: C26/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu tampilan muka aqlislamiccenter.com, salah satu situs yang akan diblokir Kemenkominfo.
Foto: Republika
Salah satu tampilan muka aqlislamiccenter.com, salah satu situs yang akan diblokir Kemenkominfo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemblokiran 19 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) menuai banyak kontroversi. Anggota Komisi I DPR RI Syaiful Bahri Anshori mengatakan pemerintah harus menghindari masyarakat yang merasa terasing dengan kebijakan yang dibuat di negara sendiri.

"Saya kira perlu didalami itu agar semuanya tidak merasa terasing dengan kebijakan di negeri sendiri," kata Syaiful, Selasa (31/3). Menurut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kebijakan yang dikeluarkan pemerintah hendaklah harus mendalami dahulu permasalahannya. Pemerintah seharusnya mengkaji situs itu apakah benar-benar mengajarkan radikal atau tidak.

Untuk menindaklanjuti itu, kata dia, pemerintah seharusnya melakukan peneguran awal jika memang situs tersebut disinyalir berbau radikalisme.  Tidak serta merta diblokir tanpa pemberitahuan. Apalagi negara ini berlandaskan demokrasi dengan kebebasan berpendapat.

Kebijakan pemerintah, ujar dia, haruslah berlandaskan pada UUD 1945 dan Pancasila yang mementingkan kepentingan masyarakatnya. Terlebih ia mendengar tak semua situs tersebut mengandung unsur kebencian.

"Saya dapat informasi, situs itu tidak semuanya mengandung unsur kebencian. Saya kira perlu didalami dulu itu semua," ujarnya. Sebelumnya Kemkominfo menerapkan kebijakan untuk menutup situs-situs Islami. Hal ini merupakan langkah untuk mencegah ajaran radikalisme berkembang di Indonesia. Setidaknya ada 19 website yang akan diblokir pemerintah karena diduga mengajarkan radikalisme.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement