REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka menyambut peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, Masjid Raya Bandung mendapat dana hibah dari Bank Jabar Banten (BJB) untuk memugar dan memperbaiki masjid. Dari Rp 2,3 miliar yang diterima, Rp 900 juta dianggarkan untuk pembuatan toilet baru yang diperuntukan bagi tamu-tamu VIP peringatan KAA.
Sejumlah pihak menilai jika Rp 900 juta yang dikucurkan untuk pembuatan toilet baru merupakan sebuah pemborosan. Sebab, perhelatan peringatan KAA hanya berlangsung beberapa hari saja.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun segera memberikan klarifikasi. Ridwan mengakui pembuatan toilet baru bertepatan dengan momentum KAA. Hanya saja, setelah peringatan KAA berakhir, toilet tersebut akan tetap dapat digunakan untuk tamu-tamu lain yang datang berkunjung.
"Jadi bukan hanya toilet untuk hari H. Itu toilet permanen, bisa dipakai untuk tamu setelahnya," terang Ridwan memberi klarifikasi di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Selasa (31/3).
Ridwan menyatakan, dengan kapasitas yang besar, Masjid Raya Bandung memang membutuhkan toilet tambahan. Ini dikarenakan toilet yang sudah ada saat ini tidak mencukupi untuk jamaah rutin. Karena itulah, diputuskan untuk dilakukan penambahan toilet baru yang kebetulan momentumnya bertepatan dengan KAA.
"Ari (kalau)toilet butut dikomplain, toilet dibagusin dikomplain," canda pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.