Selasa 31 Mar 2015 20:37 WIB

Rp 900 Juta untuk Bikin Toilet, Ini Kata Ridwan Kamil

Rep: C01/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat memberi sambutan dalam acara peluncuran uji coba layanan 4G Bandung  di Paris Van Java, Bandung. Jumat(20/3).
Foto: ist
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat memberi sambutan dalam acara peluncuran uji coba layanan 4G Bandung di Paris Van Java, Bandung. Jumat(20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka menyambut peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, Masjid Raya Bandung mendapat dana hibah dari Bank Jabar Banten (BJB) untuk memugar dan memperbaiki masjid. Dari Rp 2,3 miliar yang diterima, Rp 900 juta dianggarkan untuk pembuatan toilet baru yang diperuntukan bagi tamu-tamu VIP peringatan KAA.

Sejumlah pihak menilai jika Rp 900 juta yang dikucurkan untuk pembuatan toilet baru merupakan sebuah pemborosan. Sebab, perhelatan peringatan KAA hanya berlangsung beberapa hari saja.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun segera memberikan klarifikasi. Ridwan mengakui pembuatan toilet baru bertepatan dengan momentum KAA. Hanya saja, setelah peringatan KAA berakhir, toilet tersebut akan tetap dapat digunakan untuk tamu-tamu lain yang datang berkunjung.

"Jadi bukan hanya toilet untuk hari H. Itu toilet permanen, bisa dipakai untuk tamu setelahnya," terang Ridwan memberi klarifikasi di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Selasa (31/3).

Ridwan menyatakan, dengan kapasitas yang besar, Masjid Raya Bandung memang membutuhkan toilet tambahan. Ini dikarenakan toilet yang sudah ada saat ini tidak mencukupi untuk jamaah rutin. Karena itulah, diputuskan untuk dilakukan penambahan toilet baru yang kebetulan momentumnya bertepatan dengan KAA.

"Ari (kalau)toilet butut dikomplain, toilet dibagusin dikomplain," canda pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement