REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Festival Legu Gam yang akan digelar di Ternate, Maluku Utara, selain menyuguhkan berbagai kekhasan budaya daerah, juga akan menampilkan pameran batu mulia dari berbagai wilayah di provinsi ini.
Ketua Umum Panitia Festival Legu Gam 2015 Arifin Djafar mengatakan di Ternate, Selasa, Festival Legu Gam yang semula digelar tanggal 1-14 April 2015, namun kemudian diundur menjadi 11-30 April 2015 itu sengaja menampilkan pemeran batu mulia untuk mempromosikan kekhasan batu mulia Malut.
Panitia Festival Legu Gam telah mengundang para pengusaha dan pengrajin batu mulia dari semua kabupaten/kota di Malut, seperti dari Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Timur dan Kota Ternate untuk ambil bagian dalam pameran batu mulia itu.
Menurut Arifin Djafar, Malut memiliki kekayaan potensi batu mulia, namun belum semuanya dikenal secara luas, baik di dalam maupun luar negeri, oleh karena itu melalu pameran batu mulia di Festival Legu Gam tersebut diharapkan semuanya bisa dikenal luas.
Batu mulia Malut yang selama ini sudah dikenal luas di dalam dan luar negeri, baru batu bacan asal Kabupaten Halmahera Selatan, khususnya untuk jenis batu doko dan batu palamea, yang harganya bisa mencapai puluhan rupiah untuk ukuran batu cincin.
Sementara itu, salah seorang pengrajin batu mulia di Ternate Ibrahim menyambut baik adanya pameran batu mulia di Festival Legu Gam tersebut, karena akan menjadi saran bagi mereka untuk memperkenalkan hasil kerajinanannya sekaligus memasarkannya kepada para pengunjung.
Oleh karena itu, ia telah menyiapkan berbagai jenis batu mulia hasil karyanya, yang umumnya berupa batu cincin dengan harga bervariasi yakni khusus untuk batu doko dan batu palamea mulai dari harga Rp5 juta per buah sampai Rp40 juta per buah tergantung kwalitasnya.
Festival Legu Gam yang digelar Kesultanan Ternate telah menjadi kalender tahunan kegiatan pariwisata Kementerian Pariwisata dan selalu dihadiri ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.