REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) semestinya jadi kiblat politik baru dalam soal regenerasi partai politik (parpol). Peneliti politik dari Political Communication (Polcomm) Institute, Heri Budianto menilai kepengurusan PAN mampu menangkap kemauan zaman. "Kepengurusan baru PAN mempercayakan tokoh-tokoh muda dalam struktur inti,"kata Heri, Selasa (31/3).
Heri memprediksi, kepengurusan PAN, besutan Ketua Umum Zulkifli Hasan, sekarang ini punya masa depan yang cemerlang. Hal tersebut nampak dari caranya mengelola kader muda. Ditambah lagi, dengan kemauan partai untuk percaya dengan kader muda, untuk didudukkan pada kursi strategis.
"Saya melihat Zulkifli punya pandangan politik ke depan. Terlihat dengan menempatkan kader-kader mudanya pada posisi-posisi puncak dalam partai," kata dia.
Kepengurusan baru PAN resmi terbentuk pekan lalu. Menurut SK Menkumham AHU.4.AH.HM.04,05-02 bertanggal 25 M-aret 2015, Zulkifli menunjuk 77 kadernya untuk duduk di pos kepengurusan. Diantara nama-nama pengurus inti di partai itu masih adalah politikus-politikus muda.
Menurut Heri, cara PAN meremajakan partainya, mestinya diikuti oleh partai-partai lain. Terutama PDI Perjuangan ataupun juga partai Demokrat, yang bulan depan akan melangsungkan kongres untuk menyusun kepengurusan baru. Sebab, kata dia, tanpa adanya regenerasi, hal tersebut akan membuat partai tak menjawab kemauan jaman.
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais Wiryosudarmo mengatakan, kepengurusan partainya adalah representasi kondisi di masyarakat saat ini. Pola PAN dalam mengamanahkan posisi kepengurusan partai untuk kadernya, adalah dengan melihat demografi politik sekarang ini.
"Komposisi DPP PAN yang baru, juga di fraksi adalah perim-bangan antara kader muda dan tua," kata dia.