Rabu 01 Apr 2015 00:39 WIB

Pascatragedi Germanwings, Perancis Selidiki Kelemahan Sistemik Penerbangan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penyidik penerbangan Perancis akan memeriksa kelemahan sistematik seperti aturan masuk kokpit dan prosedur skrining psikologis yang bisa menyebabkan pesawat Germanwings kecelakaan.

Lembaga penerbangan Perancis (BEA) mengatakan ingin memberikan analisis rinci dari perekam suara kokpit Germanwings dan data penerbangan lainnya. Tidak hanya itu, BEA juga berencana memperluas pencarian untuk meneliti masalah yang bisa menjadi masalah bagi semua maskapai.

"(Kami akan mempelajari) kelemahan sistemik (itu) mungkin saja telah menyebabkan bencana penerbangan ini," kata BEA dalam pernyataan pertama sejak jaksa menduga peran co-pilot dalam kecelakaan itu, seperti dikutip AP.

Badan ini sedang mempelajari kedua prosedur skrining psikologis dan aturan yang diterapkan untuk memasuki dan meninggalkan kokpit, serta sistem penguncian pintu kokpit. Tujuan akhir dari penyelidikan BEA adalah untuk membuat rekomendasi kepada otoritas penerbangan untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi.

Jika agen Perancis menemukan masalah penerbangan yang lebih luas dan dapat memicu regulator industri dan membuat perubahan di perusahaan penerbangan seluruh dunia. Beberapa penerbangan dan regulator penerbangan Eropa telah mengubah prosedur setelah kecelakaan Germanwings. Mereka merekomendasikan memiliki dua orang di kokpit setiap saat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement