Rabu 01 Apr 2015 02:11 WIB

Dulu Gudangnya Ulama, Sumbar Gencar Beri Pelatihan untuk Ulama Baru

pembukaan Launching Pendidikan Kader Ulama angkatan I
Foto: Humas Pemprov Sumbar.
pembukaan Launching Pendidikan Kader Ulama angkatan I

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Profesi Ulama merupakan profesi paling top dari segala profesi. Pasalnya, profesi ini merupakan profesi keilmuan sekaligus pengabdian terhadap perkembangan dan syiar agama Islam dalam membantu masyarakat menemukan hal-hal yang terbaik menekuni ibadah kepada Allah SWT. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam acara pembukaan Launching Pendidikan Kader Ulama angkatan I, Ahad (29/3).

"Kita menyadari dari dahulu Sumatera Barat merupakan gudangnya para Ulama di Indonesia dan Internasional, namun sesuai perjalanan waktu terjadi kemunduran. Hari ini Muhammadiyah Sumatera Barat melakukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan untuk melahirkan Ulama-Ulama baru di Sumatera Barat," ujar dia. 

Dia mengatakan dalam meletakan dasar-dasar pendidikan Ulama, perlu disepakati dulu defenisi Ulama. Selain bersikap alim, kata dia, ulama juga harus bersifat rahim dan berilmu juga mampu menyampaikan. Dalam banyak ayat dalam Alquran menyatakan dengan beriman dan berilmu mampu meningkatkan derjat sosok manusia. 

Saat ini banyak orang yang baru saja memberikan  ceramah dengan modal satu ayat telah menyatakan dirinya Ulama, padahal sosok Ulama merupakan sosok tokoh yang memiliki kekuatan keimanan, ketaqwaan dan mengetahui banyak hal tentang Alquran, Sunnah Hadist serta ditambah dengan pengalaman dan penghayatan yang dilakukan. 

Dia juga mengatakan keheranannya mengapa para dosen IAIN, sendiri banyak menyekolahkan anak-anaknya kepada sekolah umum, tidak fokus kepada ke agamaan. Pertanyaan itu, menurut dia cukup menggelitik lantaran pendidikan Ulama selama ini tidak serius.

"Tidak serius dan setengah hati  kita lakukan pengkaderan secara baik. Pada hal amanah yang disia-siakan, tunggulah kehancuran," katanya

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement