REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak akan berhenti untuk melakukan upaya pencegahan menyebarnya paham-paham radikal di tengah masyarakat, termasuk untuk terus melakukan pemblokiran situs-situs yang dianggap sebagai penggerak radikalisme.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan BNPT bakal kembali mengusulkan pemblokiran situs-situs lain yang dianggap menjadi pengerak radikalisme. Sebelumnya, BNPT telah mengusulkan 26 situs kepada Kemenkominfo untuk dilakukan pemblokiran.
Dari 26 situs tersebut, empat sudah tutup, tiga sudah tidak aktif, sementara 19 lainnya sudah dilakukan pemblokiran. Namun, upaya pemblokiran ini ternyata tidak akan berhenti disini saja.
Kepala BNPT, Saud Usman Nasution, mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap situs-situs yang dianggap menyebarkan paham-paham radikalisme, baik yang telah diusulkan ataupun yang masih aktif di dunia maya. Monitoring ini dilakukan oleh tim bentukan BNPT.
''Kami akan terus mentrace web-web. Lebih baik mencegah penyebaran terorisme, daripada harus menindak. Kami terus melakukan monitoring untuk melihat perkembangan ini, untuk bersama-sama mengantisipasi supaya berita-berita di sosial media tidak mempengaruhi masyarakat,'' kata Saud.
Ia melanjutkan, pengelola-pengelola situs itu harus bisa lebih selektif dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Sehingga informasi yang disajikan tidak memberikan pemahaman radikal, seperti adanya paham takfiri yang mengkafir-kafirkan orang lain yang tidak sepaham dengan dirinya atau ajakan jihad yang radikal dan tidak sesuai dengan ajaran islam.
Belum lagi dengan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan kelompok agama tertentu dan cenderung menciptakan permusuhan serta mengandung unsur SARA.
''Ini adalah tindakan preventif. Kami menghimbau kepada pengelola web untuk melihat, mengecheck, dan mengontrol untuk konten tayangan. Dengan kesadaran semua web, apabila melihat ada yang radikal, tolong diluruskan,'' jelasnya.
Saud pun berharap, situs-situs itu dapat melengkapi isi kontennya dengan pemahaman jihad yang benar dan seusai dengan ajaran-ajaran islam. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang benar soal jihad dan tidak terpengaruh paham-paham radikal.
''Kami mengharapkan kesadaran semua pihak. Sementara ini kami berikan arahan agar ke depan lebih berhati-hati. Kalau situs atau blog itu ditutup gampang. Hari ini ditutup, mungkin besok bisa dinaikan lagi. Tapi yang terpenting adalah tanggung jawab kita bersama,'' ujarnya.