Rabu 01 Apr 2015 08:41 WIB

Aa Gym Minta Pemerintah Ajak Dialog Pemilik Situs Islam dan Ulama

Rep: C08/ Red: Ilham
Aa gym
Foto: Fian Firatmaja/ROL
Aa gym

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Ustadz Abdullah Gymnastiar mengatakan, pemerintah sebaiknya duduk bersama menyelesaikan persoalan pemblokiran situs-situs Islam. Pria yang akrab disapa AA Gym ini menyarankan selain melakukan dialog dengan pemilik situs, pemerintah juga mengikutsertakan para ulama sebagai penengah.

“Baiknya diundang para pemilik situs itu juga ulama, ajak dialog bersama agar bersama-sama menjaga kedamaian negeri kita khususya,” kata Aa Gym melalui akun twitter pribadinya @aagym, Rabu (1/4).

Tujuannya, kata Aa Gym, agar dalam menyikapi persoalan ini negeri kita tetap damai dan tidak terjadi perpecahan yang meluas. Sebab, dalam beberapa waktu belakangan ini, Indonesia semakin banyak masalah. Ia mengharapkan dalam menyikapi berbagai persoalan ini tidak menimbulkan permasalahan baru yang membuat penyelesaian menjadi rumit.

Seperti diketahui persoalan ini bermula dari pemblokiran 22 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Ahad (29/3). lalu. Pemerintah memblokir situs-situs tersebut atas rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) karena 22 situs tersebut dianggap berisi konten radikal.

Hal ini sontak menjadi ramai dibicarakan di publik lantaran beberapa situs mengklaim tidak berisi muatan konten radikal. MUI, melalui Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama, Slamet E Yusuf juga mengatakan, bahwa pemerintah sebaiknya membicarakan terlebih dahulu dengan para pemilik situs Islam tersebut sebelum melakukan pemblokiran. Sebab menurut Slamet, masih terjadi kesalahan dalam menilai apa sebenenarnya yang disebut radikal.

“Kalau isinya hanya tentang hal-hal yang menentang pemerintah, itu kan masih bisa diperdebatkan, belum tentu radikal. Saya harap pemerintah teliti dalam hal  ini karena akan bersangkutan dengan persoalan HAM dan kebebasan berekspresi,” ujar Slamet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement