Rabu 01 Apr 2015 08:55 WIB

PKB: Pemerintah Jangan Asal-asalan Blokir Situs Islam!

Rep: C26/ Red: Ilham
Pimpinan Redaksi dari berbagai situs saat menunggu rapat koordinasi yang sedang berlangsung di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (31/3).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pimpinan Redaksi dari berbagai situs saat menunggu rapat koordinasi yang sedang berlangsung di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (31/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga anggota Komisi I DPR, Syaiful Bahri Anshori meminta pemerintah menghindari pengambilan keputusan secara asal-asalan. Seperti pemblokiran 19 situs Islam yang dianggap mengandung unsur radikal.

"Pemerintah harus melakukan pendekatan persuasif, jangan asal-asalan,"

kata Syaiful kepada ROL, Selasa (31/3).

Menurutnya, pendekatan persuasif harus dilakukan sebelum memblokir situs tersebut. Jika memang website itu terbukti berisikan ajaran kekerasan, pemerintah harus melakukan upaya komunikasi untuk mengubah keyakinan mereka.

Namun, kata dia, sebelum menuduh indikasi seperti itu, pemerintah perlu mengkaji terlebih dahulu untuk memastikan. Setelah terbukti, maka komunikasi untuk menyadarkan untuk mengubah keyakinan bisa dilakukan.

Ia mengatakan, pemerintah awalnya bisa melakukan teguran kepada yang bersangkutan. Kemudian ajak mereka berdialog untuk mengetahui alasan di balik terciptanya ajaran-ajaran yang bertentangan dengan kedamaian Islam seperti itu. Tidak secara sepihak langsung memblokir tanpa ada pemberitahuan awal.

Kemarin, sejumlah perwakilan situs Islam mendatangi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk memprotes kebijakan yang dikeluarkan. Kemkominfo memutuskan memblokir sejumlah situs karena dianggap mengajarkan ajaran kekerasan dalam isi tulisannya. Ini menuai banyak kontroversi karena dilakukan secara sepihak tanpa ada komunikasi di awal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement