REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan siap menarik seluruh buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa kelas XI tingkat SMA yang di dalamnya memuat ajaran radikalisme. Kendati demikian, ia mengaku surat resmi tentang permintaan penarikan buku dari MUI Jawa Barat belum diterima olehnya.
"Ya gampang tinggal tarik saja tidak masalah kan, buku yang mana halaman berapa. Secara prinsip kami bersedia menarik buku yang membuat pikiran anak bangsa rusak," kata Ahmad Heryawan, Rabu (1/4).
Ia mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk menarik buku tersebut. Menurutnya, jika diketahui terdapat pesan-pesan pemahaman radikal, langsung tarik tanpa perlu penelaahan ulang.
"Pihak MUI kan sudah menyatakan, mereka ahlinya kalau untuk paham-paham keagamaan. Meski kita juga punya tim. Tapi MUI paling berhak untuk pemahaman keagamaan," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan bahwa buku paket Kurikulum Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa kelas XI tingkat SMA dan sederajat, berisi bibit-bibit radikalisme.
"Ya, kami menilai kalau buku ini merupakan bibit radikalisme. Sehingga akan mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan agar menarik buku tersebut di sekolah-sekolah," kata dia.