Rabu 01 Apr 2015 20:55 WIB

Gubernur Jatim Lantik Bupati Lumajang

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ani Nursalikah
Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabupaten Lumajang , Jawa Timur, resmi memiliki bupati baru setelah Asat Malik dilantik Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (1/4).

Asat yang sebelumnya Wakil Bupati Lumajang naik menggantikan Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar yang meninggal dunia Januari lalu.

Pelantikan Asat berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-686 tahun 2015. Setelah diambil sumpah, ia akan menjabat sebagai Bupati Lumajang hingga 2018 mendatang.

Dalam sambutannya, Soekarwo menitipkan sejumlah pesan untuk Asat. Asat diminta menjaga hubungan kemitraan eksekutif dengan legislatif. Menurut Soekarwo, bupati sebagai pejabat eksekutif sudah seharusnya menjalin komunikasi yang baik dengan legislatif.

“Budaya kita mengenal musyawarah mufakat bukan budaya tanding. Jangan pertontonkan budaya tanding seperti DKI Jakarta,” kata Soekarwo.

Seokarwo selanjutnya berpesan, komunikasi dengan tokoh masyarakat perlu ditingkatkan agar keamanan dan kenyamanan sosial selalu terjaga. Dan terakhir, sang Gubernur berpesan agar sekretaris daerah, selaku pimpinan tertinggi di dalam jajaran birokrasi agar tidak berpolitik.   

“Apabila Sekdanya bermain  politik, maka nantinya hubungan dengan bupati akan menjadi rumit. Staf dalam melakukan kegiatan juga harus loyal tegak lurus kepada kepala daerah. Suasana seperti ini harus terus dibangun dan dipertahankan,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement