Rabu 01 Apr 2015 20:50 WIB

Aceh Bebaskan 15 Hektare Tanah untuk Program Sejuta Rumah

Membeli rumah lewat KPR merupakan pilihan yang digemari banyak keluarga, terutama dari kelas menengah.
Foto: Republika/Prayogi
Membeli rumah lewat KPR merupakan pilihan yang digemari banyak keluarga, terutama dari kelas menengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, sudah menyiapkan 15 hektare areal tanah untuk menyukseskan program pemerintah pusat membangun satu juta rumah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Barat T Ahmad Dadek mengatakan, pemda setempat berharap apa yang sudah disiapkan tersebut tidak sia-sia dan pemerintah pusat merealisasikan program tersebut kepada daerahnya.

"Sampai hari ini kami belum mendapat informasi bagaimana tindak lanjut program pembangunan sejuta rumah, sementara untuk areal tanah sudah kita siapkan 15 hektare, ini bukti keseriusan," katanya di Meulaboh, Rabu (1/4).

Program Presiden Jokowi melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) sudah memulai groundbreaking pembangunan tersebut, ada 331.693 unit rumah tahap pertama dimulai pembangunannya awal April 2015. Proyek rumah tersebut terfokus kepada masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunannya akan terus berjalan sampai terbangunnya satu juta unit rumah di sejumlah daerah di Tanah Air sebagaimana ditargetkan Presiden Jokowi.

Ahmad Dadek mengatakan, sejak mengetahui adanya program diluncurkan tersebut, Pemda Aceh Barat sudah mempersiapkan semua kebutuhan administrasi berkaitan dengan objek pembangunan sebagaimana harapan pemerintah pusat dimana pemda membantu menyediakan tanah.

"Komunikasi pemda dengan pusat sampai hari ini masih terus kita lakukan. Apapun program pemerintah pusat akan kita sambut dan semua kami persiapkan, tapi harapan kita pemerintah pusat harus benar-benar menyalurkan untuk Aceh Barat," tegasnya.

Pembangunan rumah tersebut direncanakan pemerintah menyebar ke 33 provinsi di Indonesia termasuk rumah tapak, rusunami dan rusunawa. Untuk di Aceh Barat menurut Dadek lebih tepat dibangun rumah tapak karena masih banyak masyarakat kawasan itu membutuhkan rumah bantuan.

Lahan 15 hektare yang dipersiapkan pemda tersebut berada pada komplek perumahan nelayan Desa Ranto Panjang Timur, Kecamatan Meureubo, kemudian satu titik lagi disiapkan tidak jauh dari lokasi pembangunan terminal bus tipe A Meulaboh.

Tidak hanya itu kata Dadek, pemda setempat akan mempersiapkan berapun luas tanah dimintakan oleh pemerintah pusat untuk membantu tercapainya program satu juta unit rumah terbangun sesuai target.

"Bukan hanya dua tempat ini tapi juga ada beberapa lokasi lain yang masih dapat kita manfaatkan dan siap untuk digunakan. Artinya apabila program ini berhasil kita berharap masyarakat Aceh Barat ikut dapat merasakan manfaatnya," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement