Kamis 02 Apr 2015 07:40 WIB

KMP akan Laporkan Golkar Agung ke Mahkamah Kehormatan Dewan

  Hatta Rajasa dan Pramono Anung menandatangani kesepakatan damai antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di  Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11). (Republika/Agung Supriyanto)
Hatta Rajasa dan Pramono Anung menandatangani kesepakatan damai antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan fraksi partai-partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) menyatakan akan melaporkan pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksonoke Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Kami sepakat akan melaporkan pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono ke MKD," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI dari kubu Aburizal Bakrie, Ade Komaruddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (1/4).

Sebelumnya, pimpinan fraksi dari partai-partai politik anggota KMP melakukan rapat di ruang Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI di Gedung Nusantara I lantai 12 membahas langkah KMP terhadap perselisihan penempatan ruang FPG DPR RI. Pertemuan tersebut dihadiri antara lain Ade Komaruddin (FPG), Andro Herman (FGerindra), Yandri Susanto (FPAN), Refrizal (FPKS), dan Dimyati natakusumah (FPPP).

Ade mengaku KMP sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk dilaporkan ke MKD DPR RI. "Poinnya, soal pemalsuan kop surat, pemalsuan stempel, dan pencongkelan pintu ruang fraksi," kata Ade.

Sementara itu, Sekretaris FPAN DPR RI, Yandri Susanto, pada pertemuan tersebut membacakan empat poin pernyataan sikap bersama fraksi-fraksi KMP DPR RI. Keempat poin tersebut substansinya adalah mengecam tindakan kekerasan di Gedung DPR RI, mendorong polisi tidak melakukan pembiaran di Gedung DPR RI, pimpinan FPG DPR saat ini tetap berlaku, serta berpandangan politik adalah perjuangan tanpa kekerasan.

Ade menegaskan empat butir pernyataan bersama pimpinan fraksi KMP itu merupakan gambaran sikap semua pimpinan fraksi KMP di DPR solid.

Menurut dia, peristiwa percobaan perebutan ruang FPG DPR justru membuat KMP makin solid karena insiden tersebut dinilai dapat membahayakan demokrasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement