REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebuah lokasi tambang di Pegunungan Bhemia menghasilkan begitu banyak perak, yang menjadi bahan utama pembuatan mata uang untuk seluruh Kekaisaran Romawi. Tambang tersebut berlokasi di Lembah Joachimsthal.
Koin hasil tambang Joachimsthal itu kemudian disebut Joachimstalers, yang seiring waktu disingkat menjadi Talers. Pengucapan dalam bahasa Amerika kemudian berubah menjadi dolar atau dibaca daler.
Demikianlah asal usul dari kata dolar yang terkenal sebagai mata uang resmi Amerika dan menjadi acuan nilai tukar dunia saat ini. Tanda $ digunakan banyak negara selain AS, termasuk penggunaan peso Argentina, real Brasil, Cape Verde escudo, peso Chili, Kolombia peso, peso Kuba, Dominika peso, peso Meksiko, Pa'anga dan Uruguay peso.
Negara-negara lain yang menggunakan mata uang dolar antara lain Australia, Bahama, Kanada, dan Liberia. Dilansir dari Did You Know, Kamis (2/4), jika Anda menyusun satu juta koin satu dolar AS, maka tingginya akan mencapai 110 meter atau seberat satu ton.
Apalagi jika Anda menumpuk satu juta koin sen, maka beratnya akan mencapai 246 ton. Namun, jika Anda menumpuk uang 100 dolar AS sebanyak satu juta lembar, maka beratnya hanya akan sekitar 10 kilogram.