REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan pemain Parma, Gabriel Paletta, menuding pimpinan klub itu telah berbohong kepadanya. Kebohongan itu, menurut dia, akhirnya berakhir dengan kebangkrutan.
Bek itu kini telah bergabung dengan Milan sejak Januari tahun ini. Ia pun mengungkapkan sejauh mana masalah yang ada di Stadion Tardini.
"Saat saya di sana, jabatan presiden masih diduduki Tommaso Ghirardi, lalu Rezart Taci, jadi Giampietro Manenti belum ada, tapi situasinya tidak jauh beda," jelasnya kepada Sky Sport Italia, dikutip Football Italia.
Ia menjelaskan lebih lanjut, pemain yang datang ke klub itu sudah dijanjikan uang. Akhirnya, kata dia, janji itu hanya berakhir seperti sekarang ini.
Parma telah mendeklarasikan status bangkrutnya. Para pemain tidak dibayarkan sejak Juli tahun lalu.
"Mereka mengatakan pada kami bahwa pemayaran akan datang hari Senin, lalu kami mendatangi bank dan tidak menemukan apapun. Kami diberitahu untuk datang Hari Rabu. Terus begitu setiap pekan," lanjutnya.
Ia sungguh menyayangkan hal semacam ini bisa terjadi pada klub hebat seperti Parma. Ini menurutnya sangat memalukan bagi klub di kota yang begitu indah di mana mereka memiliki banyak pendukung setia.
"Meski kami ada di dasar klasemen, kami tidak akan pernah diturunkan lagi ke lapangan," sesalnya.