REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Sepuluh tahanan narkoba berhasil kabur dari penjara di gedung Badan Narkotika Nasional. Hal itu disebabkan karena penjagaan yang lemah.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengakui penjagaan di BNN lemah. Anang mengatakan BNN hanya memiliki sembilan petugas untuk menjaga 48 tahanan narkoba di dalam penjara. Selain itu, tidak ada anggota khusus yang menjaga para tahanan.
"Hanya ada sembilan petugas di BNN, kami akui penjagaan kami lemah," ujar Anang di Gedung BNN, Jakarta Timur Kamis (2/4).
Anang pun akan segera berkoordinasi dengan Polri untuk meminta penambahan petugas di penjara BNN. Ketika ditanya mengenai dugaan adanya petugas yang membantu kaburnya sepuluh tahanan, Anang tidak membantah. Anang mengatakan petugas inspektorat BNN kini sedang memeriksa empat penjaga yang saat itu tengah bertugas.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap mereka, nanti akan kami sampaikan hasilnya," kata Anang.
Anang juga menegaskan akan mengusut tuntas kasus kaburnya sepuluh tahanan yang terancam hukuman mati tersebut. Menurut Anang, bila ada petugas yang terlibat, BNN akan bertindak tegas.