Kamis 02 Apr 2015 14:23 WIB

'Antisipasi ISIS, Jangan Berikan Tempat dan Kesempatan '

Danrem 042/Gapu Jambi Kolonel Inf Harianto (kanan) didampingi sejumlah tokoh membubuhkan tanda tangan menolak paham ISIS usai Deklarasi Penolakan Paham ISIS di lapangan Korem 042/Gapu, Jambi, Selasa (31/3).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Danrem 042/Gapu Jambi Kolonel Inf Harianto (kanan) didampingi sejumlah tokoh membubuhkan tanda tangan menolak paham ISIS usai Deklarasi Penolakan Paham ISIS di lapangan Korem 042/Gapu, Jambi, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Komandan Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Edison meminta masyarakat untuk tidak memberikan tempat dan kesempatan bagi paham "Islamic State in Iraq and Syria" (ISIS).

"Untuk antisipasi ISIS, jangan berikan tempat dan kesempatan ISIS bisa hidup di wilayah kita," katanya di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (2/4).

Edison mengatakan hal itu di sela-sela acara serah terima jabatan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0701/Banyumas dari Letnan Kolonel Infanteri Asep Apandi kepada Letkol Inf Erwin Ekagita Yuana dan Dandim 0712/Tegal dari Letkol Inf Jefson Marisano kepada Letkol Inf Hari Santoso di Aula Markas Korem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.

Dalam hal ini, Letkol Inf Asep Apandi akan menempati pos baru di Markas Besar TNI Angkatan Darat sedangkan penggantinya, Letkol Inf. Erwin Ekagita Yuana sebelumnya menjabat Kepala Seksi Operasi Korem 064/Maulana Yusuf.

Sementara Letkol Infanteri Jefson Marisano akan menempati jabatan baru sebagai Kepala Staf Korem 071/Wijayakusuma sedangkan pengantinya, Letkol Inf. Hari Santoso sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Calon Bintara Resimen Induk Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.

Lebih lanjut, Edison mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan tokoh masyarakat dan elemen masyarakat untuk memberantas ISIS.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di seluruh wilayah Korem 071/Wijayakusuma yang meliputi sembilan kodim se-eks Keresidenan Banyumas dan Pekalongan. "Dari hasil pemantauan kami, tidak ditemukan penyebaran paham ISIS di wilayah kita. Hingga saat ini, situasi masih kondusif," katanya.

Ia mengatakan bahwa gerakan sederhana yang dilakukan ISIS cenderung menentang pemerintah dan menganggap kafir bagi orang-orang yang tidak sepaham dengan aliran mereka sehingga wajib diberantas. Menurut dia, pengikut paham ISIS biasanya mendoktrin warga jika sudah berdiri negara Islam, mereka akan hidup enak dan sebagainya.

"Berdasarkan pengalaman, dari kelompok yang sudah tertangkap, mereka tidak bersosialisasi, rumahnya mengontrak, dan selalu tertutup sehingga harus diwaspadai. Kalau ada orang yang baru datang dan tinggal harus dilaporkan segera," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat untuk bekerja sama dalam membendung terorisme. Dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata dia, tugas intelijen semakin dipertajam guna membantu pemerintah memberantas terorisme.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement