Kamis 02 Apr 2015 14:50 WIB

Ini Wawancara Alwi Shihab yang Sebut Ikhwanul Muslimin Teroris (bagian 2)

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Joko Sadewo
Komentar Alwi Shihab yang menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.
Foto: Ist
Komentar Alwi Shihab yang menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.

REPUBLIKA.CO.ID,  Utusan Presiden RI untuk Timur Tengah, Alwi Abdurrahman Shihab, dalam sebuah wawancara dengan media Mesir,  al-masryalyoum, mengatakan bahwa, RI siap berkoalisi dengan Mesir untuk menghadapi terorisme, dan menilai Mesir tengah menuju kebangkitan ekonomi yang signifikan berkat keseriusan el-Sisi.

Shihab menambahkan, Konferensi Ekonomi (berakhir 16 Maret 2015 dengan total investasi perusahaan multinasional di Mesir sebesar 36,2 miliar dolar AS) yang digelar di mesir, menunjukkan harapan dunia agar Mesir tetap menjadi salah satu kekuatan internasional.

Ia juga menegaskan, sepak terjang Ikhwanul Muslimin justru semakin menjelaskan kepada dunia kekeliruan mereka dari prinsip-prinsip Islam yang luhur dan keterlibatan mereka dalam terorisme. Berikut ini petikan perbincangan wartawan al-masryalyoum, Fadi Fransis yang dialihbahasakan oleh Nashih Nashrullah dari Republika Online (ROL):

8. Apa sikap Indonesia terhadap IM?

Ada sebagian kecil kalangan di Indonesia yang menilai IM bukan kelompok teroris, tetapi mereka berubah pikiran dan mulai berpendapat IM telah melenceng dari prinsip-prinsip pergerakan awal mereka. Kekacauan dan aksi teror yang mereka tunjukkan menunjukkan kesalahan mereka dari prinsip-prinsip Islam yang luhur. Dan rakyat Mesir telah memperlihatkan kepada dunia, IM teroris. Buktinya, mereka bergandeng tangan dalam Revolusi 30 Juni untuk menyelamatkan Mesir.

9. Apa tujuan kunjungan Anda ke Grand Syekh al-Azhar?

Al-Azhar adalah mercusuar Islam yang moderat di dunia. Perannya berada di urutan pertama memerangi terorisme dan mencerdaskan umat Islam, karena itu, harus menyebarkan pemikiran Al-Azhar yang moderat tersebut bekerjama dengan berbagai lembaga keagamaan di tiap negara dunia.

10. Sebagai alumni Al-Azhar, apa respons Anda saat IM hendak mereformasi Al-Azhar?

Al-Azhar akan senantias menjadi simbol Islam moderat, benteng pembelaan Islam. Jika ada sebagian yang kekanak-kanakan, mereka tak akan bisa menyentuh Al-Azhar, bahkan justru tergelincir. Kita memandang Al-Azhar adalah poros utama untuk menghadapi ragam tantangan ini, tanpa Mesir dan Al-Azhar, umat Islam tak akan mampu berbuat apapun. Ucapan Syekh Al-Azhar sangat berpengaruh, IM tak akan mampu memengaruhi dan mengubah Al-Azhar berikut pemikirannya yang moderat.

11. Berapa jumlah Mahasiswa Indonesia di Mesir?

Kira-kira ada ribuan. Jumlah tersebut tak terpengaruh dengan situasi Mesir. Ini menandakan pentingnya kedudukan Al-Azhar bagi kami. Saya katakana ke el-Sisi di sela-sela pertemuan saya dengannya, kita akan tambah jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, apalagi Indonesia membutuhkan pemikiran moderat Al-Azhar yang mencerahkan.

12. Apa kesan Anda seputar Konferensi Ekonomi di Sharm el-Syekh Maret lalu?

Saya mendapati dalam konferensi ini, keinginan dunia internasional agar Mesir tetap menjadi kekuatan yang besar di Timteng, stabilitas Mesir berarti juga keamanan di kawasan seluruhnya, Mesir akan senantiasa menjadi penentu timbangan, karenanya kita mendukung kepemimpinan el-Sisi dan keikhlasannya bekerja. Ia ingin melihat Mesir dengan potret yang cantik, bukan hanya cukup dengan gelar ‘ibu dunia’ (umm ad-dunya) , tetapi lebih besar dari itu.

13. Apa saran Anda agar Mesir keluar dari impitan ekonomi?

Menciptakan keamanan dan suasana kondusif adalah permulaan perubahan, apalagi ini akan membantu menarik investor dan akan menambah angka ekonomi itu sendiri. Kami sendiri merasakan kemakmuran di bawah rezim Soeharto yang mewujudkan kebangkitan ekonomi di negara kami. Saya usulkan ke el-Sisi dalam pertemuan tersebut, pertukaran kunjungan untuk membahas investasi Indonesia-Mesir, dan soal ini akan kita bahas lagi secara jelas di Bandung nanti.   

14. Apa sektor investasi Indonesia-Mesir yang akan diusulkan?

Yang potensial adalah investasi di sektor pertanian. Indonesia memerlukan fosfat yang banyak didapati di Mesir. Kerjasama di bidang parawisata dengan semakin meningkatnya angka wisatawan Indonesia ke Mesir.

15. Investasi dua negara akhir 2012 mencapai 2 miliar pound Mesir. Ini pertanda kuatnya hubungan kedua negara?

Angka ini tidak setara dengan kuatnya hubungan kedua negara. Seiring dengan kunjungan el-Sisi ke Indonesia tahun ini, angka tersebut akan berlipatganda lewat investasi aktif kedua negara.

16. Mengapa keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Ekonomi tidak mengarah langsung ke kerjasama bilateral?

Presiden Jokowi baru menjabat empat bulan, karena itu, ia sibuk mengurus urusan internal sementara ini, tetapi dalam waktu dekat kita akan saksikan bersama pertukaran kunjungan dan hasilnya akan menunjukkan hubungan kuat kedua negara

17. Apa isu terpenting dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung?

Tantangan sangat besar sekali dan isu Palestina masih mendapat porsi paling besar dalam konferensi untuk memperjuangkat hak-hak rakyat Palestina yang tertindas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement