Kamis 02 Apr 2015 16:05 WIB

Pemerintah akan Evakuasi 98 WNI di Yaman

Tentara di Yaman
Foto: Youtube
Tentara di Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia akan mengevakusi 98 warga negara Indonesia yang berada di rumah aman (safe house) di Aden, wilayah utara Yaman, yang berbatasan dengan Benua Afrika, melalui jalur laut dengan kapal sewaan.

"Saat ini kapal sudah mendekat ke Aden dan paling lambat (para WNI) akan diangkut ke Djibouti malam ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/4).

Menurut Arrmanatha, selain 98 WNI terdapat pula sekitar sepuluh warga Filipina dan Singapura yang dititipkan oleh pemerintah mereka dalam rombongan evakuasi tersebut. Sebelumnya, rombongan evakuasi akan diangkut menggunakan kapal milik India yang tengah bersandar di Aden, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menghubungi otoritas India untuk meminta izin.

"Namun ketika semua siap diberangkatkan, kapal telah meninggalkan Aden dan malah akan lebih memakan waktu jika harus kembali lagi ke Aden," kata Arrmanatha.

Jubir Kemlu menambahkan saat ini situasi di Aden juga semakin genting karena transportasi darat sudah semakin sulit ditemukan dan satu-satunya jalan untuk keluar dari sana adalah melalui laut. "Kemarin kami masih yakin ada bus, hari ini sudah tidak ada. Jadi satu-satunya cara melalui laut dengan menyewa kapal," kata dia.

Pada Kamis pagi, pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi 262 WNI yang berada di rumah aman Al Hudaida menuju ke Jizan, Arab Saudi, yang dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Yaman Wajid Fauzi.

Hingga kini, upaya evakuasi ribuan WNI masih terus dilakukan dari berbagai kota di Yaman yang dikendalikan langsung oleh Kemlu dengan berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi, Oman dan Ethiopia.

Sementara itu, dua tim evakuasi yang beranggotakan elemen Kemlu, TNI, Polri, dan BIN yang berangkat dari Jakarta pada Rabu, saat ini telah tiba di Kota Salalah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement