REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Jejak sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang kabur dari penjara hingga saat ini belum ditemukan. Polisi masih terus melakukan pengejaran.

Kabag Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi mengatakan tim penyidik yang memburu 10 tahanan dipimpin Deputi Bidang Pembrantasan, Irjen Pol Dedi Fauzi L Hakim masih melakukan pengejaran. "Penyidik sudah melakukan pencarian pada lokasi keluarga tahanan dan teman terdekat mereka," kata Slamet di Gedung BNN, Jakarta Timur, Kamis (2/4).

Slamet menduga para tahanan tidak bersembunyi di tempat, atau kota asal mereka. Hal itu dilihat dari pencarian yang sampai saat ini masih belum membuahkan hasil. "Mereka sepertinya tahu, jika bersembunyi di tempat tinggalnya akan tertangkap," kata Slamet.

Tidak menutup kemungkinan, kata dia, kesepuluh tahanan tersebut kabur ke luar kota, pulau maupun luar negeri. Namun, untuk mencegah hal tersebut, BNN telah menyebarkan pamflet dengan wajah para tahanan itu. "Kami juga meminta bantuan dari semua pihak keamanan untuk menangkap mereka," ujar Slamet.

Sebelumnya, sepuluh tahanan berhasil melarikan diri dengan menjebol tembok dan teralis sel menggunakan gergaji. Tahanan yang kabur merupakan sindikat narkotika asal Aceh. Mereka ditahan sejak 15 Februari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika