REPUBLIKA.CO.ID,KULONPROGO--Petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah pusat mengalihkan bantuan benih ke bantuan alat pertanian.
Ketua Asosiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kulon Progo Margiono di Kulon Progo, Jumat, mengatakan selama ini bantuan benih dari pemerintah, kualitasnya buruk.
"Kualitas bantuan benih dari pemerintah itu sangat rendah. Benih dari pemerintah tidak bisa tumbuh, kalau pun tumbuh, produktivitas tanaman padi sangat rendah. Kami mengharapkan pemerintah mengalihkan bantuan itu ke alat pertanian," kata Margiono.
Menurut Margiono, petani lebih cerdas dalam memilih benih. Saat ini, petani Kulon Progo tidak lagi menggunakan benih bantuan pemerintah.
Selain kualitasnya rendah, kata dia, bantuan benih selalu mengalami keterlambatan. Sejak Koperasi Unit Desa (KUD) dihapus, petani mengalami kesulitan mendapatkan benih.
"Kami berharap, KUD dihidupkan kembali karena sangat membantu petani," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan di Kulon Progo terdapat 17 tempat penangkaran benih kualitas super untuk varietas Ciherang, Situbagendit dan varietas unggul lain.
"Penangkaran benih padi di Kulon Progo cukup banyak. Harapannya mampu memenuhi kebutuhan petani. Kualitas produksi benih hasil penangkaran petani, kualitasnya jauh lebih bagus," kata Bambang.
Terkait kelangkaan benih padi beberapa waktu lalu, Bambang mengatakan hal ini dikarenakan perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah pusat tidak mampu memenuhi permintaan setiap kabupaten di Indonesia.
"Subsidi benih yang dialokasikan oleh pemerintah tidak bisa dipenuhi perusahaan pemenang tender karena jumlah permintaan benih terjadi dalam waktu bersamaan dan dalam jumlah banyak," katanya.