REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong kalangan petani salak di daerah ini untuk berinovasi dengan meningkatkan nilai jual dari komoditi itu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Edi Sriharmanto mengatakan luas lahan salak di Sleman mencapai 2.500 hektare dan tidak akan ada lagi perluasan lahan.
"Kami berupaya mendorong perbaikan kualitas produksi dibandingkan menambah luas untuk meningkatkan hasilnya. Jika pohon-pohon itu sudah tua dan perlu diregenerasi, ya harus dipotong dan dirobohkan. Biar nanti tumbuh yang baru," katanya.
Menurut dia, tidak adanya perluasan lahan perkebunan salak pondoh salah satu alasannya untuk menjaga kestabilan lingkungan.