REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- CEO Arema Malang, Iwan Budianto, menyatakan timnya akan tetap mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Penegasan itu disampaikan kembali setelah Iwan secara resmi mengabaikan keputusan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang telah mencoret Arema untuk dapat berlaga di ISL.
“Ini bukan bentuk perlawanan. Yang dilakukan Arema sekarang adalah mempertahankan eksitensi kami sebagai organisasi, mempertahankan hak hidup kami sebagai klub sepakbola,” kata Iwan seperti dikutip dari laman resmi Arema.
Iwan menyatakan sepak bola itu memiliki aturan baku dalam soal kompetisi. ''Di belahan bumi manapun selalu ada kasta, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Satu atau dua tim yang terjelek dari sebuah kompetisi akan terdegradasi. Artinya yang kami sampaikan di depan adalah upaya kami mempertahankan hak hidup sebagai klub sepakbola,” tegasnya.
Sebelumnya BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) yang tidak merekomendasikan Arema Cronus untuk mengikuti kompetisi sepakbola kasta tertinggi disebut sebagai sesuatu yang aneh, sebab Arema Cronus sudah melengkapi seluruh persyaratan yang ditentukan.
Namun BOPI memiliki alasan lain, yakni persoalan dualisme yang dijadikan senjata untuk menjegal keikutsertaan Arema Cronus di kompetisi.
“Berapa lama persoalan itu akan selesai? Kalau dalam hitungan minggu artinya dua pertandingan setelah dua pembuka besok kita akan terdegradasi. Kalau dalam waktu satu tahun, next kita harus ikut divisi satu. Kalau dua tahun persoalan itu selesai kita mungkin akan memulai ini dari kampung ke kampung,” lanjutnya.
“Sekali lagi pak menteri yang terhormat. Kita bukan melawan pemerintah. Kita membela hak hidup kami,” tegasnya.
Dengan semangat tersebut Arema Cronus akan melakoni pertandingan perdana melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada Sabtu (4/4) malam.