REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyiapkan personel untuk mengamankan pertandingan perdana Liga QNB antara Persebaya Surabaya melawan Mitra Kukar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Ahad (5/4).
"Kami sebagai petugas kepolisian tentunya harus memberikan rasa aman bagi siapa saja, khususnya yang berpotensi mendatangkan keramaian," ujar Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Setija Junianta ketika dikonfirmasi, Sabtu.
Pihaknya mengaku tak ingin masuk terkait persoalan antara Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan PSSI yang merekomendasi pencoretan Persebaya dari Liga Indonesia musim 2015.
"Saya memang mencermati keputusan BOPI, tapi tidak ingin masuk ke dalamnya. Polrestabes sebagai pengamanan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Surabaya," tuturnya.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat tersebut juga mengaku pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jatim yang menunggu instruksi dari Mabes Polri terkait perizinan pertandingan di Surabaya.
Menurut dia, polisi akan mengikuti aturan main berlaku sesuai petunjuk dari Mabes Polri, namun tetap menyiagakan personel dalam rangka pertandingan untuk memberikan rasa aman bagi warga.
"Jangankan mengamankan pertandingan sepak bola besar dan mendatangkan massa, acara nonton bareng pun polisi siap memberikan pengamanan. Yang jelas, polisi tugasnya mengamankan, bukan masuk ke persoalan persepakbolaan," ucap perwira menengah yang pernah menjabat Kapolres Sidoarjo itu.
Seperti pengamanan sepak bola sebelum-sebelumnya, kata Setija, kekuatan personel dibagi tiga ring, pertama di dalam stadion, kemudian di sekitar luar stadion dan ring terakhir di jalan raya akses menuju dan pulang dari stadion.
"Ring ketiga ini khusus Polisi Lalu Lintas yang siap memberikan rasa aman dan nyaman suporter atau penonton, baik menuju atau pulang dari Gelora Bung Tomo. Sedangkan, ring satu dan dua bisa berasal dari satuan lain, seperti Sabhara dan Reserse," ucapnya.
Total sekitar tiga kompi akan dikerahkan oleh Polrestabes Surabaya dan pengamanannya menggunakan sistem terbuka atau polisi berseragam, maupun tertutup dari polisi satuan reserse serta intelkam.