Sabtu 04 Apr 2015 12:32 WIB

Pilot Germanwings Tambah Kecepatan Sebelum Tabrak Gunung?

Puing-puing pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings terlihat di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Puing-puing pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings terlihat di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pilot jet Germanwings, pesawat yang jatuh di pegunungan Alpen Prancis, meningkatkan kecepatan pesawat sebelum pesawat itu menabrak gunung dan menewaskan 150 orang di dalamnya, kata peneliti Prancis.

Badan investigasi kecelakaan BEA Prancis menolak mengkonfirmasi perkembangan bukti mengenai tindakan co-pilot sebelum menyelesaikan analisis, tetapi detil baru dari kotak hitam tampaknya menguatkan klaim jaksa bahwa ia (co-pilot) bunuh diri dan mencelakaan orang lain secara sengaja.

"Pembacaan pertama menunjukkan bahwa pilot di kokpit menggunakan kendali otomatis (auto pilot) untuk menurunkan pesawat menuju ketinggian 100 meter," kata BEA dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters.

Kemudian, beberapa kali pilot memodifikasi pengaturan kendali otomatis untuk meningkatkan kecepatan ketika pesawat sedang melaju turun.

Berdasarkan suara di kokpit yang terekam di kotak hitam pertama, terungkap beberapa jam setelah kecelakaan 24 Maret, jaksa meyakini co-pilot Jerman berusia 27 tahun Andreas Lubitz mengunci kapten di kokpit dan membelokkan pesawat turun.

Bukti baru tentang kecepatan pesawat itu diambil dari perekam data penerbangan yang hangus dan penyok yang ditemukan di antara puing-puing pada Kamis, sembilan hari setelah penerbangan terburuk di Prancis sejak kecelakaan Concorde 2000.

Kotak hitam itu tiba di markas BEA di luar Paris di bawah penjagaan polisi pada Kamis malam dan penyidik segera mulai bekerja merekonstruksikan saat-saat terakhir penerbangan 9525 menuju Dusseldorf, demikian Reuters melaporkan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement