Sabtu 04 Apr 2015 15:18 WIB

Tewas Tertembak, Ini Daftar Kasus Gembong Teroris Daeng Koro

Anggota Densus 88 melakukan penyisiran rumah keluarga Teroris Poso
Foto: Antara
Anggota Densus 88 melakukan penyisiran rumah keluarga Teroris Poso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu orang anggota kelompok bersenjata di Poso tewas setelah terlibat baku tembak dengan petugas gabungan Polri, di Pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4) kemarin.

"Untuk teroris yang tertembak mati sewaktu terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Parigi diduga kuat adalah Daeng Koro," kata (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Rikwanto melalui pesan singkat, Jakarta, Sabtu (4/4).

Rikwanto menjelaskan, baku tembak antara tim Densus 88 dengan kelompok bersenjata berawal dari laporan warga mengenai adanya orang tak dikenal yang mendatangi pondok warga tersebut yang berada di Pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.

Densus kemudian menyisir ke arah pondokan yang berada di Pegunungan Sakina Jaya. Tim Densus mendapati adanya 12 orang tak dikenal berada di pondokan tersebut. Densus awalnya meminta segerombolan orang asing tersebut untuk menyerahkan diri namun dibalas dengan tembakan dan lemparan bom rakitan.

Selanjutnya terjadi kontak senjata antara Densus 88 dengan kelompok bersenjata selama 45 menit, yang menewaskan satu anggota kelompok bersenjata tersebut. Kelompok bersenjata tersebut akhirnya melarikan diri ke tengah hutan. Diduga ada beberapa orang dari kelompok bersenjata yang terluka akibat baku tembak itu.

Polisi memastikan hanya satu korban tewas dalam kejadian itu, dan kini petugas mengejar kelompok teroris yang dipimpin Santoso itu. Dalam kejadian itu, polisi mengamankan senjata api organik jenis M16 dan sebuah senjata rakitan berikut amunisinya.

Daeng Koro alias Mas Koro alias Sabar Subagyo, merupakan salah seorang gembong komplotan teroris yang paling dicari. Daeng Koro merupakan satu dari pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dari hasil investigasi Polri, keterlibatan Daeng Koro dalam kelompok MIT pimpinan Santoso di antaranya:

1. Sebagai pelatih dan ketua pelaksana beberapa kegiatan tadrib asykari yang dilaksanakan di daerah Tuturuga Kabupaten Morowali, tadrib di Sulawesi Barat, tadrib di Mambim, dan tadrib yang dilaksanakan di Gunung Tamanjeka, Poso.

2. Sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman di Tamanjeka, Poso.

3. Pelaku penghadangan dan penembakan anggota Brimob di Kalora, Poso.

4. Sebagai perakit dan eksekutor bom Pantangolemba

5. Kontak senjata dengan anggota di Gunung Gayatri, Desa Maranda, Poso.

6. Berperan dalam pengadaan senjata yang saat ini menjadi senjata inventaris MIT.

7. Sebagai penghubung antara kelompok MIT dengan kelompok Makassar.

8. Sebagai ahli strategi bagi pergerakan kelompok MIT.

9. Aktor intelektual dalam penembakan warga masyarakat di Desa Masani, Poso.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement