Sabtu 04 Apr 2015 16:37 WIB

Jenazah Korban Bunuh Diri Sekeluarga Dimakamkan Terpisah

bunuh diri (ilustrasi)
Foto: jawaban
bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Jenazah satu keluarga yang melakukan bunuh diri bersama di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dimakamkan secara terpisah. Hal ini tidak sesuai dengan wasiat yang ditulis oleh korban sebelum bunuh diri, yang meminta agar mereka dimakamkan dalam satu liang kubur.

"Keluarga sudah mengambil dan dimakamkan ditempat terpisah," kata Kepala Polsek Papar AKP Kamsudi di Kediri, Sabtu (4/4).

Pemakaman sekeluarga yang bunuh diri, Yudi Santoso (ayah), Fajar Retno (ibu), serta Ola, (7) sudah dilkukan oleh kelurga mereka. Yudi dimakamkan di tempat pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya di Desa Minggiran, Kecamatan Papar, sedangkan istri serta anaknya (Ola)tidak dimakamkan di satu pemakaman yang sama.

Hal itu berlawanan dengan surat wasiat yang ditulis oleh korban. Surat itu ditemukan tergeletak di dekat korban. Salah satu isi dari surat wasiat itu, ingin dimakamkan bersamaan dalam satu liang lahat.

Istri Yudi serta anaknya dibawa keluarga ke Semarang. Mereka akan dimakamkan di tempat pemakaman yang dekat dengan keluarga besarnya di Semarang. Tiwi, tetangga korban mengatakan pemakaman itu dihadiri keluarga besar dari keduanya. Keluarga besar dari Yudi di Surabaya serta dari istrinya juga datang.

"Tadi pemakaman cepat sekali," katanya.

Yudi dengan keluarganya diketahui masih baru tinggal di Desa Minggiran, Kecamatan Papar tersebut. Ia sebelumnya menyewa rumah di Kelurahan Semampir, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Masa menyewa rumah di daerah itu sudah habis, hingga akhirnya kembali ke rumah orangtuanya di Kecamatan Papar tersebut.

Selama ini, rumah itu jarang ditempati. Keluarga besar lebih banyak tinggal di Surabaya. Bahkan, sampai sekeluarga itu meninggal dunia secara bersamaan, tetangga juga baru mengetahui setelah tercium bau busuk dari arah rumah tersebut.

Sejumlah guru Ola diketahui juga takziah ke rumah korban. Mereka mengatakan bshwa Ola memang sudah lama tidak masuk sekolah, tepatnya pada 27 Maret, tanpa ada kejelasan. "Ola tidak masuk sejak 27 Maret," kata Siswanto, salah seorang guru Ola di SDN Semampir I Kota Kediri.

Sebelumnya, sekeluarga di Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri ditemukan meninggal dunia. Mereka diduga bunuh diri. Di lokasi kejadian, ditemukan sejumlah benda seperti cairan pembasmi serangga, gelas, serta surat wasiat.

Polisi membawa para korban ke RS Bhayangkara, Kediri, untuk dilakukan "visum et repertum", hingga akhirnya mereka dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement