Sabtu 04 Apr 2015 19:43 WIB

Pengangguran Tinggi di Amerika

Rep: C26/ Red: Ilham
Kansas City, MIssouri, Amerika Serikat
Foto: AP
Kansas City, MIssouri, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Bulan Maret lalu Amerika Serikat membuka 126 ribu pekerjaan bagi masyarakatnya. Data ini menunjukkan penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang menyebabkan tingkat pengangguran AS masih tinggi.

Seperi dikutip dari BBC, Sabtu (4/4), data 12 bulan terakhir mengatakan, lowongan pekerjaan dibuka sebanyak 200 ribu. Kejadian ini diakibatkan oleh cuaca di musim dingin yang parah dan pabrik yang menurunkan kinerjanya.

Selain itu, aktivitas membosankan di konstruksi yang kurang menyemangati. Saat ini, tingkat pengangguran AS berada di tingkat 5,5%.

"Berbagai macam faktor termasuk cuaca dan perlambatan ekonomi global telah mempengaruhi data ekonomi," kata Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Jason Furman.

Data statistik pekerjaan untuk bulan Januari dan Februari menurun dengan 69 ribu pekerja gabungan. Pabrik gudang mempekerjakan 1.000 pekerjaan setelah 19 bulan bertahan. Industri konstruksi merugi dalam 15 bulan terakhir dengan jumlah kerugian yang sama.

Sementara itu, sektor pertambangan, penebangan, dan pengeboran minyak kehilangan 11 ribu pekerja. Pertumbuhan upah juga menjadi kendala suatu perusahaan. Per jam rata-rata upah naik hanya $0.07 dalam satu tahun. Ini berarti naik 2,1%.

Orang-orang di AS bekerja lebih sedikit rata-rata pada bulan Maret daripada yang mereka lakukan pada bulan Februari. Ini mengakibatkan penghasilan mereka sebenarnya jatuh. Pada bulan Maret, hanya 62,7% orang Amerika bekerja atau mencari pekerjaan. Kondisi ini terbilang terendah sejak 1978.

Pertumbuhan ekonomi belum sebanding dengan kenaikkan pengeluaran konsumen dan upah sederhana. Ini menjadi beban ekonomi AS sejak resesi hebat berakhir hampir enam tahun yang lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement