REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah berpendapat kekerasan bersenjata api yang terjadi beberapa waktu lalu tidak menyurutkan minat pemodal untuk berinvestasi di provinsi ujung barat Indonesia itu.
"Saya kira sampai hari ini belum mempengaruhi investor datang kemari, aksi kekerasan ini murni kriminalitas yang mesti sesegera mungkin dituntaskan. Daerah kita masih aman dan insya Allah akan terus aman,"katanya di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (4/4).
Dalam waktu dekat, kata dia, investor dari Tiongkok akan datang untuk menanamkan modal di Aceh. Karena itu, masyarakat diharapkan tidak khawatir dan melihat secara positif upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan pihak berwajib.
Dia mendukung dan meyakinkan masyarakat terkait operasi dilakukan jajaran Polda Aceh dibantu TNI-AD Kodam Iskandar Muda (IM) adalah langkah tepat upaya mencari pelaku kejahatan, sebab apabila dibiarkan maka terus mengusik kenyamanan masyarakat.
Kejahatan bersenjata api yang merenggut nyawa dua anggota TNI Kodim 0103 Aceh Utara beberapa waktu lalu serta satu orang anggota polisi Bripda Said Muhammad Reza adalah murni kriminalitas dan tidak ada sangkut pautnya dengan yang lain-lain, katanya.
"Langkah kepolisian didukung Pangdam IM sudah bagus sekali. Tidak ada sangkut pautnya dengan masalah Aceh mas lalu. Ini masalah kriminal seperti narkoba dan sebagainya," imbuhnya.
Lebih lanjut Zaini Abdullah memintakan seluruh lapisan masyarakat dapat mengerti dengan upaya dilakukan aparat penegak hukum yang berkerja keras untuk menciptakan kedamaian dan kenyamanan yang abadi di Aceh.
"Operasi di Nisam itu segera mungkin diselesaikan, kalau sudah selesai tidak ada persoalan lagi, akan dihentikan kalau sudah selesai. Kita mengharapkan masyarakat mengerti dengan upaya sedang dilakukan aparat penegak hukum," katanya.