REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Risha Adi Widjaya, menyampaikan permohonan maaf atas insiden mati lampu di Stadion Jalak Harupat ketika digelarnya laga perdana Indonesia Super League yang mempertemukan Persib dengan Semen Padang, Sabtu (4/4).
Risha menjelaskan kejadian tersebut muncul karena adanya kerusakan pembangkit listrik cadangan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, sampai saat ini belum diketahui kerusakan apa yang dimaksud pengelola.
"Kami mewakili manajemen menyampaikan maaf kepada semua. Lampu padam saat pertandingan sisa 2,5 menit. Kita sudah koordinasi dengan pengelola, katanya karena teknis diesel sebab mati lampu, tapi baru akan dipastikan besok, gangguan tersebut sumbernya di mana," kata Risha seperti dikutip dari laman resmi klub Persib.
Risha mengatakan, pihaknya pun akan menyampaikan laporan tertulis perihal tersebut kepada PT Liga Indonesia. Ia pun mengaku kejadian tersebut akan menjadi pelajaran sehingga tidak terulang kembali pada pertandingan ke depannya.
"Pastinya kita akan laporkan tertulis secara rinci kepada pengawas pertndingan lalu ke PT Liga. Mengenai mekanisme denda atau sanksi lain saya belum mengetahuinya, dan belum dapat menjawab hal tersebut. Yang jelas kita akan persiapkan lebih matang untuk hari Selasa (7 April 2015, menghadapi PBR) agar tidak kembali terulang," jelasnya.
Risha mengakui selain mati lampu, pertandingan tadi sempat mundur dari waktu yang dijadwalkan, padahal secara perencanaan sudah dijalankan sebagaimana mestinya. Namun, kondisi cuaca dan terjadi penumpukan kendaraan di jalan menunju stadion membuat tim Semen Padang datang terlambat karena terjebak kemacetan cukup parah.
"Tadi luar biasa macetnya. Kita perkirakan dari hotel tempat menginap satu jam setengah perjalanan. Dengan waktu normal dapat ditempuh kurang dari satu jam dengan kawalan dari pihak kepolisian, kemacetan ini memang di luar prediksi," katanya.