Senin 06 Apr 2015 00:24 WIB

Tiga Hal yang Harus Dijaga Seorang Muslim Agar Selamat Dunia Akhirat

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Makanan halal
Foto: Antara
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manusia bisa masuk dalam jalan kesesatan jika tak memperhatikan tiga hal penyebab kerugian di dunia dan akhirat.

“Tiga hal yang harus menjadi perhatian kita sebagai umat Islam,  di antaranya lingkungan, makanan, dan doa ujar pimpinan Pondok Pesantren Daarur Rasul, Cibinong, Bogor KH Ibrahim Abdul Karim bin Ismail, akhir pekan lalu.

Sebagai umat Islam, kata Kiai Ibrahim, umat Islam harus memiliki lingkungan yang baik, agar bisa mendidik anak dengan baik sesuai syariat Islam. Ia mewanti-wanti jangan sampai karena faktor lingkungan, anak yang dilahirkan dalam keadaan suci bisa menjadi Nasrani, Yahudi, dan Majusi.

“Orang tua akan menjadi jelek ketika anak-anaknya melakukan perbuatan jelek. Oleh karena itu, mari ciptakan lingkungan yang baik untuk anak-anak," ajaknya.

Mengenai masalah makanan, kata Kiai Ibrahim, orang tua Muslim harus memberikan makanan yang halal. Lantaran setiap asupan yang halal akan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak-anak.

Jika anak-anak dibesarkan dengan makanan haram, kebanyakan anak-anak tersebut akan membangkang dan membuat kemudharatan kepada orang tuanya.

"Makanan haram ini bukan hanya zatnya seperti mengandung darah atau babi, tapi juga saat proses mendapatkan makanan tersebut. Makanan yang haram akan membuat anak-anak melemparkan kita ke jurang neraka," ungkapnya.

Terkait doa, Kiai Ibrahim meyakininya sebagai kekuatan yang teramat dasyat. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar setelah shalat membiasakan untuk berdoa. Kemudian orang tua melaksamakan shalat hajat agar keturunannya menjadi umat yang sholeh.

“Doa yang ditujukan kepada anak, otomatis membuat anak-anak juga akan mendoakan orang tuanya.  Oleh karena itu, berikan anak-anak kebahagiaan dunia akherat, maka pasti anak-anak akan membahagiakan kita sebagai orang tua," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement