REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Penanganan jalur kereta api yang ambles di petak jalan KM 63+6/8 antara Stasiun Gundih- Stasiun Karangsono (KM 63) mencapai 90 persen. Diperkirakan tuntas pada Senin (6/4) sore.
“Ditargetkan petak jalur kereta api yang ambles tersebut sudah bisa dilalui, meski masih dengan puncak kecepatan maksimum 5 kilometer per jam,” ungkap Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IV Suprapto, Ahad (5/4).
Ia mengklaim, telah melakukan sejumlah penanganan perbaikan melalui penguatan tanggul jalan rel, pembuatan kontruksi bronjong, dan pengeseran rel sepanjang 2,5 meter,
Penanganan ini juga termasuk pemadatan jalan rel dan pemancangan paku bumi sebagai penguat. Sebelumnya, akibat curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten menyebabkan tiga titik amblesan di lintas jalan rel antara Syasiun Brumbung - Stasiun Solo Balapan.
Ketiga titik tersebut di petak jalan antara Gundih-Karangsono KM 63+6/8 (wilayah Daop 4 Semarang), petak jalan antara Stasiun Goprak – Gundih KM 69 + 6/9 dan jalan antara Stasiun Sumberlawang – Goprak di KM 78 + 6/7 (wilayah Daop 6 Yogyakarta)
Adapun kereta api yang mengalami kelambatan imbas jalur ambles, di antaranya KA Majapahit (Malang- Jakarta), KA Matarmaja (Malang - Jakarta), KA Brantas (Kediri - Jakarta), KA Bangunkarta (Surabaya Gubeng - Jakarta), dan KA Kalijaga (Solo Purwosari - Semarang Poncol).
Akibat amblesan ini juga mengakibatkan perjalanan kereta api reguler harus memutar degan rute Brumbung - Ngrombo - Gundih - Solobalapan.
"Normalnya perjalanan kereta api ini ditempuh melalui Brumbung - Kedungjati- Karangsono - Gundih - Solobalapan," ungkap Suprapto.
Untuk mengantisipasi keterlmbatan ini, tambahnya, PT KAI Daop 4 Semarang memberikan service recovery.
"Baik berupa makanan ringan hingga makanan berat kepad para penumpang kereta api tersebut," tegasnya.