Senin 06 Apr 2015 03:00 WIB

PBB Pertimbangkan Hentikan Tindakan Militer di Yaman

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Konflik bersenjata di Yaman.
Foto: AP/Wael Qubady
Konflik bersenjata di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID,SANA’A -- Organisasi perdamaian dunia, PBB mempertimbangkan imbauan dari Rusia agar serangan terhadap Yaman yang saat ini dikuasai oleh pemberontak Syiah Houthi dihentikan.

“Dewan Keamanan PBB masih butuh waktu untuk mempertimbangkan proposal yang diajukan oleh Rusia tersebut,” jelas Duta Yordania untuk PBB Dina Kawar dikutip dari situs BBC, Ahad (5/4).

Saat ini, serangan udara yang digencarkan oleh negara-negara yang tergabung ke dalam Liga Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi terus berlangsung untuk melumpuhkan kelompok Houthi.

Sementara, lembaga palang merah internasional sudah menyerukan gencatan senjata guna menyalurkan bantuan medis kepada korban-korban yang berjatuhan.

Jika akses menuju Aden tidak dibuka, maka dikhawatirkan akan membuat semakin banyak korban berjatuhan. Apalagi dikabarkan bahwa warga di Aden saat tengah kesulitan untuk keluar rumah guna memperoleh obat-obatan dan makanan.

Sementara itu, melihat kondisi di Yaman yang semakin mencekam, negara-negara seperti Pakistan dan Aljazair meningkatkan evakuasi terhadap warga negaranya masing-masing.

Pada Ahad (5/4) siang waktu setempat, sebuah pesawat Pakistan terbang menuju Sana’a untuk mengevakuasi 170 orang warganya. Hal yang sama juga dilakukan oleh negara Cina, Mesir, Sudan, dan Djibouti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement