REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Palang Merah Internasional sudah mendapatkan izin mengirimkan tenaga medis dan obat-obatan ke Yaman, setelah mendapatkan persetujuan dari koalisi negara-negara pimpinan Arab Saudi.
Juru bicara Palang Merah Internasional, Sitara Jaben berharap sudah bisa mendaratkan dua pesawat di Sanaa ibu kota Yaman, pada hari ini.
"Satu pesawat kargo akan mengangkut persediaan medis vital, sementara satu pesawat kecil akan membawa para pekerja bantuan medis," kata Jaben seperti dikutip dari BBC News.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/4) kemarin, Palang Merah Internasional mendesak gencatan senjata 24 jam di kota Aden, karena bila tidak dilakukan akan semakin besar jumlah korban yang berjatuhan.
Salah satu pejabat Palang Merah, Marie Feghali mengkhawtirkan warga yang tidak bisa keluar untuk membeli makanan dan kekurangan air bersih akibat pipa air yang rusak. "Kami berusaha sekuat tenaga membantu, tapi situasinya sangat sulit," ucap Feghali.
Saat ini pasukan militer sejumlah negara telah tergabung dalam koalasi yang melancarkan serangan terhadap pemberontak Syiah Houthi. Sementaran itu, di Yaman selatan, pemberontak Houthi memukul mundur tentara yang setia kepada Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi di Eden, meski serangan udara koalisi terus berlanjut.
Laporan-laporan terbaru menyebutkan pertempuran di sepanjang jalan di Aden, tank-tank pemberontak Houthi juga telah mencapai kawasan pelabuhan. Sejumlah negara, termasuk Cina dan Indonesia, telah mengevakuasi warga negara mereka dari Yaman.