Senin 06 Apr 2015 15:35 WIB

Idrus Marham: Kubu Agung tak Bisa Daftar Pilkada

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Pengurus Partai Golkar versi Munas Riau 2009, Sekjen Idrus Marham memberi keterangan pers usai pertemuan dengan anggota KPU terkait kepengurusan Partai Golkar dalam Pilkada 2015 di kantor KPU, Jakarta, Senin (2/3).  (Republika/Agung Supriyanto)
Pengurus Partai Golkar versi Munas Riau 2009, Sekjen Idrus Marham memberi keterangan pers usai pertemuan dengan anggota KPU terkait kepengurusan Partai Golkar dalam Pilkada 2015 di kantor KPU, Jakarta, Senin (2/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Idrus Marham mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Senin (6/4) siang. Kedatangannya menemui komisioner KPU untuk menyerahkan salinan putusan sela PTUN yang menunda SK Kemenkum HAM soal kepengurusan partai Golkar kubu Agung Laksono.

Idrus mengatakan salinan surat tersebut menjelaskan bahwa Partai Golkar hasil Munas Ancol tidak bisa mengatasnamakan sebagai Partai Golkar dalam keorganisasiannya hingga tingkat bawah termasuk halnya keikutsertaan Pilkada.

"Dengan adanya penundaan itu pihak Ancol  tidak bisa lagi mengatasnamakan DPP PG hingga di bawah," katanya.

Ia menjelaskan jika Partai Golkar versi Munas Ancol tetap mengambil langkah-langkah organisatoris sampai belum adanya putusan inkrah PTUN, hal itu berarti termasuk perbuatan melawan hukum.

"SK Menkumham tanggal 5 Februari hasil Munas Riau yang masih terdaftar dan mengambil langkah jalannya roda kepengurusan PG, kami minta pada KPU secara konsisten memerhatikan ini," ujarnya.

Sementara Ketua KPU Husni Malik menegaskan KPU berada dalam posisi pihak yang tidak memihak dalam kisruh kepengurusan partai. Husni berharap permasalahan internal partai bisa segera diselesaikan sebelum tahapan dimulai.

"Kami berharap semua masalah parpol diselesaikan secara internal dan sebelum tahapan dimulai, ini penting sekali," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement