REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Jalur pendakian ke Gunung Ciremai yang sempat ditutup sejak pertengahan Januari 2015, sudah kembali dibuka. Hal itu menyusul kondisi cuaca yang mulai membaik. Pembukaan itu seperti yang tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).
Dalam surat yang ditandatangani Kepala BTNGC, Padmo Wiyoso pada 1 April 2015 itu, dinyatakan bahwa jalur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kembali dibuka untuk umum mulai 2 April 2015.
Pembukaan kembali jalur pendakian itu didasarkan pada pantauan BMKG bahwa kawasan Gunung Ciremai pada April sampai bulan berikutnya diprakirakan potensi curah hujan rendah. Kondisi itupun dinilai aman bagi kegiatan pendakian.
"Ya, pendakian sudah kembali dibuka untuk umum," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Kuningan, Hawal Widodo, kepada Republika, Senin (6/4).
Pembukaan pendakian itu berlaku untuk semua jalur pendakian.
Selama ini, jalur resmi pendakian ke gunung tertinggi di Jabar tersebut ada empat titik. Yakni jalur Linggajati dan Linggasana di Kecamatan Cilimus dan jalur Palutungan di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, serta jalur Apuy di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Meski jalur pendakian sudah dibuka kembali untuk umum, namun pihak BTNGC mengimbau agar para pendaki dan mitra pengelola pendakian agar tidak membuang sampah di sepanjang jalur pendakian dan sekitarnya. Hal itu mengingat pentingnya peran kawasan TNGC bagi kehidupan masyarakat.