Selasa 07 Apr 2015 15:34 WIB

Lawan Seorang Perampok, Satu Tewas dan Dua Luka

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Perampokan (ilustrasi).
Foto: Rahajeng Aulia Diaswari
Perampokan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tiga orang warga Perumahan Pasir Luhur Perma, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas berkelahi dengan seorang perampok yang menyatroni rumah mereka. Akibatnya, seorang pemilik rumah meninggal dan dua orang lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (7/4) sekitar pukul 03.00. Saat itu, Agus Kuspitoyo (55), pemilik rumah berikut istri dan dua orang anaknya sedang nyenyak tidur di masing-masing kamarnya. Namun, kesunyian malam itu terganggu dengan kedatangan seorang perampok.

Agus yang tidur bersama istrinya mendengar suara mencurigakan di ruang tamu. Merasa curiga dengan suara tersebut, korban kemudian ke luar kamar dan membuntuti orang tersebut.

Awalnya, korban berusaha mengusir orang tersebut dengan hardikan. Bukannya membuat maling tersebut kabur, namun langsung menghujamkan senjata tajam ke perut korban.

Mendengar suara gaduh di ruang tamu, dua anak korban yang terdiri dari Andre (25) dan Cindy (19) yang tidur di kamar terpisah terbangun. Setelah mereka keluar kamar,  mereka mendapati ayahnya sudah tergeletak di ruang tamu.

''Saya dan Cindy sempat mencoba melawan maling tersebut sampai tangan kami terkuka akibat sabetan senjata tajam," kata Andre yang setelah kejadian itu sempat di rawat di IGD Rumah Sakit Islam Purwokerto.

"Cindy kemudian saya minta lari ke luar rumah untuk meminta pertolongan tetangga,'' tambahnya. Isteri korban, Sri Suryati (50) juga diminta lari ke luar rumah. 

Teriakan Cindy dan Sri Suryanti membuat nyali maling tersebut ciut. Akhirnya dia kabur dengan meloncari pagar halaman rumah.

Beberapa tetangga korban yang mendengar teriakan tersebut langsung berdatangan ke rumah korban. Namun, nyawa korban sudah tak tertolong karena mendapat delapan tusukan di bagian dada dan perut. 

''Saaat itu, saya mendengar ada yang teriak maling-maling. Pas saya keluar, anaknya bilang tolong papah om tolong papah, pas saya lihat papahnya sudah kayak gitu di ruang tamu,'' kata Purnomo (43), tetangga sebelah rumah.

Andre mengaku, saat terlibat duel dia sempat  melihat wajah pelaku yang tidak menggunakan tutup kepala. ''Wajahnya lonjong dengan rambut model punk rock, dan mengenakan jaket hitam. Bicaranya juga berlogat Banyumas,'' jelasnya.

Wakil Kapolres Banyumas, Kompol Rio Tangkari menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan masih melakukan penyelidikan. ''Kita akan dalami kemungkinan motifnya, termasuk motif perampokan. Anak korban juga sudah kita mintai keterangan dan juga sedang kita dalami,'' jelasnya. 

Sedangkan mengenai barang-barang yang kemungkinan sudah dirampok, dia sudah meminta keluarga korban untuk mengecek barang-barang berharga di rumahnya. ''Kita belum tahu apakah sudah ada benda berharga yang dibawa tersangka rampok tersebut atau belum,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement