REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional berhasil kabur beberapa waktu lalu. Petugas jaga dan kamera cctv pun diperiksa untuk mengetahui penyebab tersebut.

Kabag Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi mengatakan empat petugas yang kebetulan bertugas saat tahanan kabur masih diperiksa oleh tim penyidik. Selain itu penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap kamera cctv di dalam maupun luar ruang tahanan.

"Kita sedang selidiki, apakah mereka terlibat dalam pelarian tersebut atau tidak. Mungkin saja mereka tertidur atau bisa saja melakukan pembiaran," kata Slamet di Gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (7/4).

Slamet mengatakan bila ada petugas yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Petugas juga akan diserahkan kepada instansi masing-masing untuk menjalani hukuman bila terbukti bersalah.

"Kita akan periksa dan bila terbukti kita serahkan ke instansi masing. Bisa dipidana dan dipecat," ujar Slamet.

Sebelumnya, sepuluh tahanan BNN berhasil melarikan diri. Mereka kabur dengan cara menggergaji teralis dan menjebol tembok bagian belakang penjara. Dua orang dari sepuluh tahanan yang kabur juga merupakan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Ikuti Whatsapp Channel Republika