REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Pelatih Semen Padang Nil Maizar bersyukur timnya dapat mencuri satu poin di kandang Sriwijaya FC. Tim Kabau Sirah berhasil menahan imbang Sriwijaya FC 2-2 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2015 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (7/4).
Akan tetapi ada sedikit kekecewaan terselip di dada mantan pelatih timnas Indonesia tersebut. Sebab, timnya sempat dua kali unggul tapi gagal mempertahankannya.
“Inilah sepak bola. Meski sudah pernah bertemu dua kali di pramusim, pada laga sore ini Sriwijaya FC berubah dan kami bisa mengantisipasinya,” kata pelatih yang membesut Persisam Samarinda musim lalu.
Laga ini sempat diwarnai aksi protes para pemain Kabau Sirah saat wasit Thoriq Alkatiri memberikan hukuman penalti pada menit ke-60 setelah seorang pemain Semen Padang handball di kotak terlarang. Anak-anak asuh Nil Maizar sempat meninggalkan lapangan selama lima menit.
Menurut Nil Maizar, aksi itu dilakukan untuk mencari tahu penyebab wasit memberikan penalti kepada anak asuhnya.
“Menurut pengamatan saya, sebenarnya tidak perlu diberikan penalti karena pemain dalam posisi tidak aktif ketika menerima bola. Setelah mendapat penjelasan, saya bisa menerima dan untunglah Jandia (Eka Putra) bisa menggagalkannya (tendangan penalti Raphael Maitimo),” kata Nil Maizar.