REPUBLIKA.CO.ID, YARMOUK -- Dewan Keamanan PBB meminta akses kemanusiaan ke kamp pengungsian Palestina Yarmouk di Damaskus, Selasa (7/4). Dikutip BBC, salah satu pejabat PBB menggambarkan situasi 18 ribu pengungsi di sana sangat tidak manusiawi.
Situasi memburuk sejak 1 April ketika ISIS meluncurkan serangan. Wakil Yordania Dina Kawan menyeru untuk perlindungan warga sipil, akses kemanusiaan dan bantuan penyelamatan kehidupan. Wakil dari Badan Unwra Palestina, Pierre Krahenbuhl mengatakan situasi lebih parah dari sebelum-sebelumnya.
Wakil Palestina di PBB Riyad Mansour mengatakan penyelamatan pengungsi adalah prioritas utama pemerintahnya. Ia meminta anggota dewan untuk merelokasi pengungsi di tempat lain di Suriah atau lainnya.
Pihak berwenang Organisasi Liberasi Palestina (PLO) Ahmed Majdalani mengatakan pihaknya telah mengirim delegasi ke Damaskus untuk mendiskusikan koridor kemanusiaan. Mereka akan bertemu dengan pemerintah Suriah dan faksi Palestina di kamp.
Pejabat Unwra Chris Gunnes mengatakan situasi di Yarmouk sudah tidak memungkinkan. ''Tidak ada makanan, air, hanya ada sedikit obat, orang-orang sembunyi di rumah sementara pertempuran terus terjadi di jalanan. Ini harus dihentikan dan warga sipil harus dievakuasi,'' kata dia.
Namun, juru bicara badan amal Save the Children mengatakan tidak mungkin mengirim pekerja kemanusiaan dan warga sipil selagi pertempuran masih terjadi. Perang terjadi sporadis sejak Ahad dan masih berlangsung hingga saat ini.