Selasa 07 Apr 2015 20:53 WIB

Menuju Poros Maritim Dunia Lewat Pembangunan Desa Pesisir

Rep: c88/ Red: Hazliansyah
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga (ketiga kanan) bersama KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kanan), Plt. Gubernur Banten Rano Karno (kanan), Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (kiri), Dirjen Kelautan Pesisir dab Pulau-pulau Kecil KKP
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga (ketiga kanan) bersama KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kanan), Plt. Gubernur Banten Rano Karno (kanan), Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (kiri), Dirjen Kelautan Pesisir dab Pulau-pulau Kecil KKP

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- TNI AL bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Kelautan dan Perikanan meluncurkan program Bedah Desa Pesisir di Kampung Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. 

Acara yang digelar pada Selasa (7/4) ini diharapkan menjadi inspirasi bangkitnya kampung-kampung pesisir yang ada di Indonesia. Bedah Desa Pesisir mengangkat tema 'Dengan Bedah Desa Pesisir Kita Bangun Kembali Budaya Maritim'. 

Kepala Staf Angakatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi mengatakan saat ini kawasan pesisir masih identik dengan kemiskinan dan lingkungan yang kumuh. Oleh karenanya TNI AL menggagas program tanggung jawab sosial yang diharapkan dapat mengikis citra buruk tersebut. 

Ade mengatakan, keterbelakangan yang terjadi di kampung pesisir dikarenakan pendapatan nelayan yang tak menentu.

"Kehidupan nelayan sangat bergantung pada musim dan sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah," katanya ketika meresmikan program bedah kampung nelayan, Selasa (7/4).

Ade menambahkan, dari 230 juta penduduk Indonesia hanya satu persen yang menggantungkan hidup dari melaut. Di sisi lain pemerintah memasang target ambisius menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dengan demikian pemerintah wajib menciptakan sumber daya manusia yang kompeten di bidang kelautan dan perikanan. Cita-cita besar tersebut tak akan terwujud jika kehidupan pesisir masih termarjinalkan.

Pada kesempatan tersebut TNI AL menyerahkan beragam bantuan baik berupa fisik maupun non-fisik. Bantuan fisik antara lain berupa renovasi untuk sepuluh unit rumah keluarga nelayan, pembangunan tempat pelelangan ikan, pembangunan dermaga jetty apung, dan pendirian rumah pintar. Sedangkan bantuan non-fisik berupa pelatihan kewirausahaan untuk keluarga nelayan.

Launching hari ini, kata Ade, akan mengawali bedah desa pesisir yang nantinya akan dilakukan di seluruh Indonesia. Dalam kegiatan ini TNI AL menggandeng berbagai pihak di antaranya PT Bank Mandiri Tbk., Pelindo II, IBM Indonesia, PT Sampoerna Tbk., Krakatau Posco, dan SCTV. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement