REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto berencana melelang dua batu akik lokal dalam acara festival "watu aji" Nusantara. Festival itu akan diikuti komunitas pengemar "batu akik" dari berbagai daerah di Tanah Air, 9-12 April.
"Di acara pembukaan festival 'watu aji' Bupati Bojonegoro Suyoto akan melelang dua 'batu akik' produksi Desa Njari, Kecamatan Gondang," kata Ketua Panitia Festival Watu Aji Nusantara di Bojonegoro Wahyu Subakdiono, di Bojonegoro, Selasa.
Ia menjelaskan lelang dua batu akik akan dilaksanakan secara terbuka dan siapa saja boleh mengajukan penawaran. "Soal harga penawaran awal akan kami tentukan ketika pelaksanaan lelang dimulai," jelas dia.
Menurut dia, hasil penjualan lelang dua batu akik tersebut, sebesar 30 persen akan disalurkan kepada panti asuhan dan 70 persen akan masuk kas panitia, untuk mendukung kegiatan festival watu aji.
"Soal dua batu akik yang akan dilelang masih kami simpan, dan baru diperlihatkan ketika acara pelaksanaan lelang," tandasnya.
Ia menambahkan batu akik lokal daerahnya juga akan dimanfaatkan sebagai cendera mata yang diberikan kepada komunitas pengemar batu akik asal Aceh, yang mengikuti festival watu aji.
"Kita akan memberikan batu akik lokal kepada komunitas batu akik asal Aceh, sebab mereka juga memberikan cendera mata batu akik kepada kita," ucapnya.
Ditanya jumlah peserta, ia menjelaskan dari 75 anjungan yang tersedia yang sudah dipesan sebanyak 44 anjungan, dari komunitas pengemar batu akik dari berbagai daerah di Tanah Air.
Di festival itu, lanjutnya, pihaknya juga akan menampilkan batu akik, batu bahan akik asal Kecamatan Gondang, Temayang, Kalitidu, dan Sekar.